Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
10 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
5 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
5 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Riau

Rp53,948 Triliun Nilai Investasi Tinggal Menunggu Launching RTRW Riau

Rp53,948 Triliun Nilai Investasi Tinggal Menunggu Launching RTRW Riau
Ilustrasi. (Internet)
Kamis, 26 April 2018 10:33 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Kabar telah diterbitkannya nomor registrasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau tahun 2017-2037, setidaknya telah membawa udara segar bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Riau.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Evarefita mengatakan bahwa nilai investasi yang terhambat masuk ke Riau hingga sejauh ini terhitung sudah Rp53,948 triliun.

"Ini on progres semuanya, sekarang kan baru keluar nomor registernya. Nanti ada prosesnya lagi. Setelah RTRW benar-benar di-launching sebulan atau dua bulan lagi, investasi yang terhambat akan langsung bergerak tentunya," urai Eva kepada GoRiau.com melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (26/4/2018).

Ia merincikan, investasi yang tertunda sebesar Rp53 triliun lebih itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp42.151.126.348 triliun atau Rp42,15 triliun dari 160 perusahaan dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp11.797.375.822 atau Rp11,7 triliun dari total 171 perusahaan. 

"Itu baru investasi yang ada angka, kalau yang tidak angka dimasukkan semua mungkin lebih dari Rp53 triliun. Kalau nilai kerugian yang dihitung berdasarkan pergerakan perekonomian dan multi efeknya, mungkin bisa mencapai Rp100 triliun lebih," urianya.

Selama ini, kata Eva, rata-rata perusahaan yang ingin berinvestasi ini terkendala saat mengurus aplikasi perizinan prinsip. Yang mana, izin itu selanjutnya harus direalisasikan dengan pemanfaatan ruang.

"Ini yang tidak bisa dikeluarkan karena RTRW," sebut Eva.

Kemudian, secara terperinci diketahui bahwa investasi tertinggi berada di Kota Dumai sebesar Rp23 triliun lebih. Kemudian disusul Pelalawan Rp14 triliun dan Indragiri Hilir Rp7 triliun. 

"Paling banyak itu perizinan di sektor perkebunan. Makanya kita harap RTRW bisa segera digunakan. Menunggu itu kita berusaha memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat," tandasnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/