Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
24 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
12 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
4
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
2 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
5
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
1 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jokowi Dianggap Rezim Pengutang, Ini Kata Oesman Sapta

Jokowi Dianggap Rezim Pengutang, Ini Kata Oesman Sapta
Oesman Sapta Odang, saat sesi foto bersama dengan wartawan parlemen. (GoNews.co)
Sabtu, 28 April 2018 14:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
SINGKAWANG - Ketua DPD Oesman Sapta Odang menepis tudingan yang menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gemar berutang.

Politikus Hanura yang sering disapa dengan panggilan Oso itu mengatakan, justru kenyataan menunjukkan utang pemerintah di era Presiden Jokowi paling kecil.

"Lihatlah dalam fakta sekarang ini bahwa utang terkecil dilakukan pemerintah sekarang ini," kata Oso saat membuka diskusi Perubahan UU MD3 dalam Rangka Pelaksanaan Kewajiban Konstitusional DPD RI dalam rangkaian press gathering wartawan parlemen di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (28/4). 

Karena itu Oso yang juga Wakil Ketua MPR RI itu mengingatkan, agar tidak ada kebohongan, kepalsuan dan fitnah sehingga utang di era pemerintah Jokowi seolah-olah makin menumpuk. 

"Pemerintah justru terus menerus melakukan koreksi. Lihat fakta bahwa utang era pemerintah sekarang ini yang terkecil," ujar Oso. 

Senator asal Kalimantan Barat (Kalbar) itu menambahkan, yang benar adalah kewajiban membayar utang pemerintah saat ini memang besar. Hal iti akibat pertanggungjawaban atas utang-utang yang lama atau di era pemerintahan sebelumnya. 

Lebih lanjut Oso juga menepis tudingan bahwa pemerintahan Jokowi berbohong soal pembangunan infrastruktur. Dia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan dari Papua sampai Aceh adalah untuk pemerataan. 

"Membangun infrastruktur tidak seperti membalik telapak tangan. Jadi, semua harus berkomitmen untuk pembangunan merata," ujar Oso.

Ketua umum Partai Hanura itu menambahkan, pembangunan juga demi memakmurkan daerah. Jika daerah makmur, maka kemakmuran di Indonesia juga akan terwujud.

"Daerah bisa makmur bilamana kita memakmurkan daerah. Indonesia makmur bila daerah sudah makmur," kata Oso dalam acara yang dihadiri Wakil Ketua DPD Damayanti Lubis dan Wakil Wali Kota Singkawang Irwan itu.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/