Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
24 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
14 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
17 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
6
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
14 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Hadapi Tantangan Iptek, USU Bentuk 14 Pusat Kajian dan Unggulan

Hadapi Tantangan Iptek, USU Bentuk 14 Pusat Kajian dan Unggulan
Selasa, 01 Mei 2018 18:05 WIB
Penulis: Anita
MEDAN - Untuk mengatasi tantangan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini, Universitas Sumatera Utara (USU) membentuk sejumlah Pusat Kajian dan Pusat Unggulan Iptek.

Wakil Rektor III USU Mahyuddin Nasution mengatakan, pihaknya membentuk 14 Pusat Kajian dan Pusat Unggulan Iptek, dengan rincian 8 pusat unggulan, 5 pusat kajian, dan 1 kelompok kerja.

Sejumlah pusat unggulan yang dibentuk USU tersebut seperti Pusat Unggulan Pengembangan Energi Berkelanjutan dan Biomaterial, Pusat Unggulan Stem Cell, Pusat Unggulan Local Wisdom, dan lainnya.

Sementara pusat kajian yang dibentuk USU seperti Pusat Kajian Halal, Pusat Kajian Umbi-umbian, Pusat Kajian Anti Korupsi, dan lainnya.

"Sedangkan satu kelompok kerja yang kita bentuk adalah Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba dan Pariwisata Berkelanjutan (KK-PKDT&PB)," ungkapnya di kampus USU baru-baru ini.

Selain meningkatkan dukungan kepada sektor produksi barang dan jasa, lanjut Mahyuddin, ke-14 pusat kajian dan pusat unggulan Iptek yang dibentuk ini untuk menguatkan sistem inovasi nasional.

Hal itu dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan Iptek, kegiatan riset dan inovasi serta diseminasi hasil-hasil riset yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Selain itu, sambung Mahyuddin, juga dapat sesuai dengan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek serta Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Pengembangan pusat kajian dan pusat unggulan ini merupakan saran dari pemerintah melalui Kemenrisetdikti. Sebab hal ini dianggap perlu di perguruan tinggi agar hasil riset-riset tidak hanya tinggal di universitas saja, tapi juga bisa digunakan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, selain mengembangkan pusat kajian dan pusat unggulan Iptek, USU juga tengah menyelesaikan 700 riset dan penelitian dari para dosen di USU dengan alokasi dana sekitar Rp 31 Miliar yang bersumber dari Kemenrisetdikti Rp 21 Miliar dan dari USU Rp10 Miliar.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Pendidikan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/