Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
23 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
19 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
3
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
23 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
4
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
5
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
19 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
6
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
19 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Home  /  Berita  /  Riau

Bahasa Melayu Diterapkan di Bandara SSK II, Aherson: Sudah Saatnya Identitas Ini Ditonjolkan, Kalau Bisa Bukan Hanya Bahasa..

Bahasa Melayu Diterapkan di Bandara SSK II, Aherson: Sudah Saatnya Identitas Ini Ditonjolkan, Kalau Bisa Bukan Hanya Bahasa..
Internet
Rabu, 02 Mei 2018 18:38 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Penerapan bahasa melayu di Bandara SSK II Pekanbaru, mulai hari ini diterapkan oleh pihak Angkasa Pura II Bandara SSK II. Pihak DPRD Riau pun sangat mendukung, dan berharap bukan hanya bahasa, melainkan unsur - unsur kebudayaan Melayu lainnya pun harus mulai ditonjolkan.

Ketua Komisi V DPRD Riau Aherson pun mengungkapkan, Provinsi Riau merupakan daerah yang terkenal dengan budaya melayunya, dan ciri khasnya ini harus lebih diperkenalkan kepada masyarakat.

"Provinsi kita inikan merupakan kebudayaan melayu, kita punya identitas dan ciri khasnya. Memang sudah saatnya identitas dan ciri khas ini diterapkan dalam kehidupan sehari - hari, bahkan harusnya dari dulu," ujarnya, Rabu (2/5/2018) Aherson, yang juga salah seorang anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP2dD) DPRD Riau, kemudian mengharapkan akan adanya perda yang mengatur penggunaan unsur kebudayaan Melayu yang dapat di terapkan di tempat - tempat umum lainnya.

"Sampai saat ini kan perda yang mengatur khusus untuk penggunaan bahasa melayu di tempat umum belum ada, seperti untuk yang dibandara itu. Nanti, kalau misalnya dibuatkan perda ini, bukan cuma bahasa melayu, tapi unsur lainnya, seperti pakaian, sikap, bahkan bernuansa melayu di bandara," paparnya.

"Lagi, tidak hanya di bandara sajalah. Kita atur juga lokasi - lokasi umum dimana kearifan lokal ini bisa diterapkan. Di hotel, rumah sakit, tempat - tempat wisata, dan lainnya. Jadi bernuansa melayu sesuai dengan identitas kita," imbuhnya lagi.

Mengapresiasi kebijakan pihak bandara terkait hal ini, Aherson menyebutkan, dengan ciri khas yang menonjol di Provinsi Riau akan memberikan kesan kepada pengunjung yang datang ke daerah. Sehingga tidak akan dilupakan.

"Kita terapkan ciri khas kita, sehingga daerah Provinsi Riau punya ciri khas yang membedakannya. Kalau berbeda dan khas, nanti turis atau pengunjung dari daerah lain tidak cepat lupa, karena ada kesan tersendiri," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/