Cawagubri Hardianto Dialog tentang Nenas di Sungai Apit
Penulis: Winda Mayma Turnip
"Saya mendapatkan informasi bahwa 60 persen buah nenas yang ada di Pekanbaru berasal dari Sungai Apit ini. Artinya, produksi nenas di daerah ini sangat besar," kata Hardianto.
Oleh sebab itu, Hardianto menerangkan tentang program paslon Gubri Wagubri nomor urut 2, Lukman Edy (LE)-Hardianto tentang pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMD) bidang perkebunan.
"Kita punya program mendirikan BUMD perkebunan kalau LE-Hardianto ini terpilih di Pilgubri 2018 ini. Nah, keberadaan BUMD ini nantinya kita harapkan bisa membantu kesulitan petani nenas di Sungai Apit ini nantinya," jelas Hardianto yang saat dialog tersebut didampingi istrinya tercinta Deei Sri Wahyuni dan Ketua DPC Partai Gerindra Siak, Sutarno.
Dilanjutkan Sekretaris DPD Partai Gerindra Riau ini, mengundang investor luar untuk mendirikan pabrik pengelola nenas di Sungai Apit, juga menjadi solusi untuk membantu para petani nenas.
"Kalaulah ada pabrik pengelola nenas di Sungai Apit ini, tentunya ini membuat pemasaran nenas di Sungai Apit menjadi lebih gampang. Karena tempat penjualan nenas sudah dekat yakni di pabrik pengelolaan nenas. Sehingga harga nenas bisa lebih stabil," katanya.
Sementara itu, salah seorang petani nenas, Karni, menyambut baik niat paslon nomor urut 2, LE-Hardianto untuk membantu petani nenas di desa Sungai Apit ini.
"Kita berharap, kalau LE-Hardianto terpilih, perhatikan petani nenas di desa ini. Itu harapan kami semua. Sebab, selama ini bantuan pemerintah untuk petani nenas di desa ini kurang," kata Karni. (rls)