Kurir Narkoba Diciduk Aparat Polresta Pekanbaru saat Nginap di Hotel, 3.000 Butir Lebih Pil Ekstasi dan Sabu Bernilai Miliaran Rupiah Disita

PEKANBARU - Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru - Riau, meringkus dua orang diduga Kurir barang haram saat menginap disalah satu hotel. Dalam penggerebekan tersebut polisi menyita dua bungkusan berisi 3.000 butir lebih Pil Ekstasi serta sebungkus Sabu yang nilainya Miliaran Rupiah.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto, Senin (7/5/2018) siang mengatakan, dua orang yang ditangkap ini masing-masing berinisial S dan M. Diduga, mereka orang yang dibayar untuk membawa Narkoba. Kasus ini masih berkaitan dengan tertangkapnya dua orang yang membawa dua kilogram Sabu di bandara, beberapa hari lalu.

"Ini hasil pengembangan kita, setelah ada kurir yang ditangkap membawa Sabu di Bandara Sultan Syarif Kasim II beberapa hari lalu. Diduga masih satu jaringan. Artinya, total ada empat orang kita amankan," sebut Kombes Susanto berbincang dengan GoRiau.com.

Dari tangan S dan M, lanjut Kapolresta Pekanbaru, pihaknya menyita 3.000 butir lebih Pil Ekstasi serta sebungkus Sabu yang ditaksir bernilai total Miliaran Rupiah. Jika barang haram ini sempat beredar, bakal banyak orang yang terdampak negatif dari bahaya Narkoba.

Pasca tertangkapnya dua orang kurir ini, jajarannya kini tengah fokus memburu jaringan pengendali, termasuk melacak dari mana asal barang haram tersebut serta ke mana hendak diedarkan.

"Paling utama, setelah penangkapan di Bandara SSK II, kita tidak berhenti sampai di situ. Tim langsung melakukan pengembangan hingga berhasil menangkap dua orang lainnya di hotel. Kita akan telusuri jaringannya hingga proses penyebaran Narkobanya di Pekanbaru," tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, aparat keamanan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru - Riau, menggagalkan upaya penyusupan dua kilogram Sabu melalui transportasi udara. Dua orang pria diamankan, masing-masing berinisial SGO dan MAT.

Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru Jaya Tahoma menuturkan, terungkapnya kasus ini berawal setelah pihak Aviation Security (Avsec) bandara mencurigai gerak-gerik keduanya, yang mengambil jadwal penerbangan pagi, sekitar Pukul 06.45 WIB (Sabtu, red). ***