LE: Saya Bersama Buruh
Penulis: Winda Mayma Turnip
Didampingi istri tercinta Zulianty Gustini, terlihat ribuan warga begitu bersemangat mendengarkan kampanye dialogis yang disampaikan Lukman Edy.
Dalam kegiatan itu juga dihadiri kekeluargaan dari Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP), Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD), Keluarga Agam, Kekeluargaan Solok, Kekeluargaan Aceh, Kekeluargaan dari Batak, Kekeluargaan Pasaman, Ikatan Keluarga Jawa.
Dihibur artis Minang, Ipank, LE diteriaki Gubernur Riau 2018. Seluruh masyarakat yang hadir juga ramai-ramai mengangkat simbol dua jari begitu LE naik diatas panggung.
Dalam orasinya, LE tidak begitu banyak bercerita. Dia hanya menyebutkan, perekonomian masyarakat Riau menjadi tanggungjawab dirinya jika terpilih menjadi Gubernur Riau 2018 nanti.
Dia juga menyebutkan, sudah bertemu dengan kawan-kawan serikat buruh yang ada di Pelalawan. Kawan buruh dan serikat pekerja sudah menceritakan mengenai kondisi perekonomian mereka saat ini sangat jauh menurun. Bahkan ada ancaman terjadi PHK.
Menurut dia, kondisi ini tentulah menjadi pemikirannya dimasa mendatang saat dipilih menjadi Gubernur Riau.
"Kalau saya terpilih menjadi Gubernur Riau, saya orang pertama yang siap berjuang sampai pusat untuk bersama memperjuangkan nasib ekonomi masyarakat di Pelalawan, maupun Riau secara keseluruhan. Itu bukan janji, tapi kenyataan yang akan saya realisasikan," kata mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) zaman Presiden SBY dibarengi tepukan tangan seluruh masyarakat yang hadir.
LE juga menegaskan, posisi dirinya berada bersama pekerja dan buruh di Riau. Karena memang saat ini perekonomian daerah Pelalawan sekarang tergantung dari perusahaan raksasa PT RAPP dan perkebunan sawit, maka dirinya berada pada posisi membela kepentingan buruh.
"Ekonomi lesu. Saya bertanggungjawab bangkitkan kembali perekonomian di Riau, termasuk di Pangkalankerinci. Jika saya dipercayakan menjadi Gubernur Riau, masyarakat bisa menuntut saya jika memang tak diwujudkan karena kami langsung kontrak politik. Bukan sekedar cuap semata. Bisa dituntut, kalau terpilih tapi tidak direalisasikan," jelasnya.
Dikatakan, Rp1 miliar per desa juga salah satu hal yang pasti dilakukan. Uangnya ada di APBD, tinggal direalisasikan untuk kepentingan masyarakat desa hingga kelurahan.
"Khususnya untuk kepentingan umum dan peningkatan ekonomi masyarakat bisa gunakan dana desa. Saya tidak melihat uangnya. Karena langsung di transfer ke rekening desa," jelas dia disambut kembali salam 2 jari ribuan masyarakat hadir. (rls)