Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
12 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
7 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
7 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
12 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Taufik Kurniawan: Hati-hati Dolar Sudah Rp14.085, Bisa Berpotensi ke Arah Politis

Taufik Kurniawan: Hati-hati Dolar Sudah Rp14.085, Bisa Berpotensi ke Arah Politis
Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan. (Istimewa)
Kamis, 10 Mei 2018 00:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Nilai dolar terus melemah hingga tembus Rp14.085, Pemerintah diminta mengambil langkah kongkret untuk mengatasinya.

Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan, Selasa (8/5/2018) di Jakarta.

Ia bahkan mengaku kuatir, melemahnya rupiah akan berdampak cukup signifikan dan berpotensi ke arah politis.

"Semakin hari, kurs rupiah semakin melemah. Kita berharap jangan sampai tembus ke angka Rp15 ribu, dalam kaitan menghadapi dolar AS. Kementerian terkait dan BI harus mengambil langkah konkret, dengan menstabilkan nilai kurs. Fundamental ekonomi kita harus diperkuat, agar rupiah semakin menguat," kata Taufik.

Waketum DPP PAN itu menambahkan, jika rupiah semakin melemah, dampaknya akan semakin terasa bagi negara dan pelaku usaha. Pelaku usaha yang menggunakan bahan baku impor kata dia, akan keberatan, karena transaksinya menggunakan dolar.

Sementara dampak terhadap negara, akan terjadi pembengkakan kewajiban membayar utang luar negeri Indonesia hingga Rp5,5 triliun.

"Selisih pembengkakan ini cukup tinggi, bahkan hingga Rp5,5 triliun. Dengan begitu, ruang fiskal kita semakin sempit, hanya karena perbedaan kurs itu. Walaupun di satu sisi kita bisa membayar utang jatuh tempo. Negara dan BI diharapkan hadir untuk menstabilisasi kurs ini, jangan sampai tembus Rp15 ribu," tegas Taufik.

Bila ditarik sejak awal tahun 1 Januari 2018 lalu jelas Taufik, dolar AS memang tengah berada pada tren penguatan. Posisi tertingginya tercatat pada hari Senin di Rp 13.970.

"Pada Januari, nilai dolar AS sebenarnya terus menurun hingga menyentuh level terendah tahun ini di Rp 13.289 yang tercatat pada 21 Januari 2018. Sejak itu dolar AS tak pernah melemah lagi dan cenderung menguat hingga hari ini," tandasnya.

Untuk diketahui, kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (9/5/2018), spot dibuka melemah 33 poin ke Rp14.085. Sementara itu, nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36 persen di Rp14.052 per dolar AS, seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/5/2018) kemarin.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/