Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
17 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
17 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
16 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
3 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
2 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Sihar Jauh Lebih Paham Sumut dari pada Edy dan Ijek

Sihar Jauh Lebih Paham Sumut dari pada Edy dan Ijek
Calon wakil gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, Sihar Sitorus memberikan penjelasan saat acara debat publik kedua yang digelar KPU Sumut di Hotel Adi Mulya, Sabtu malam (12/5).
Rabu, 16 Mei 2018 21:21 WIB
Penulis: Rel
MEDAN - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus dinilai jauh lebih memahami Sumut daripada Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

Debat publik kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut lebih mempertontonkan kelemahan pasangan nomor urut satu.

Hal tersebut disampaikan akademisi Karmel Simatupang saat dihubungi wartawan baru-baru ini. Lulusan Tunghai University, Taiwan tersebut memaparkan bahwa Sihar dalam debat kedua menunjukkan bahwa dia putra asli Sumut lewat pemahaman yang logika dan bukan sekadar kata-kata.

 

Salah satu contohnya ketika Sihar menegaskan bahwa Sumut tidak pernah memiliki kemiskinan kultural, sebagaimana disampaikan Edy Rahmayadi calon nomor urut satu. Melainkan menurut wakil dari Djarot Saiful Hidayat tersebut Sumut sangat memiliki kekayaan kultural, seperti  kearifan lokal petani kemenyan di Humbang Hasundutan (Humbahas).

"Pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menegaskan bahwa kekayaan kultural Sumut sangat banyak dan beragam. Contohnya masyarakat menjaga hutan di Humbahas dan hidup dari hutan itu sendiri. Wajar karena Sihar kan sudah melihat langsung hutannya dan pengelolaannya," katanya.

Di sisi lain, Musa wakil Edy justru memaparkan hal lain yang tidak dia pahami. Termasuk penyebutan bibit unggul untuk kemenyan yang semestinya dia paham bahwa kemenyan itu endemik dan hanya hidup di tempat tertentu seperti dataran tinggi Toba.

"Sehingga bicara kemenyan bukan bicara bibit unggul, karena itu tanaman hutan tetapi populasi dan pengembangannya sesuai dengan kearifan lokal," ujarnya.

Karmel yang juga aktivis Jendela Toba tersebut mengatakan bahwa hal lain yang ditunjukkan Sihar sebagai putra asli Sumut adalah pemahaman dan gagasan. Memang secara umum, pasangan Djarot-Sihar atau Djoss sudah memberikan tawaran yang realistis kepada masyarakat Sumut lewat visi dan misinya. Namun diperkuat lagi spesifikasi masing-masing kandidat Djoss yakni Djarot dan Sihar yang bisa saling mendukung.

"Pengelolaan manajemen pemerintahan dikuasai Djarot, pengelolaan pengembangan kawasan sangat dipahami Sihar. Bahkan jauh lebih unggul dibandingkan lawan politiknya," katanya. ***

Editor:Wen
Kategori:Sumatera Utara, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/