Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
9 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
5
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
4 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Aneh, Orang Sudah Meninggal Dimasukkan ke 200 Daftar Dai

Aneh, Orang Sudah Meninggal Dimasukkan ke 200 Daftar Dai
Selasa, 22 Mei 2018 00:38 WIB
JAKARTA - Beberapa waktu terakhir, masyarakat dihebohkan dengan sebuah rekomendasi kementerian Agama.

Kementerian Agama (Kemenag) merilis 200 nama mubalig yang direkomendasikan kepada masyarakat.

Nama-nama mubalig yang direkomendasikan Kemenag ini masih menuai pro kontra.

Pasalnya ada beberapa ustadz yang cukup populer tapi tak masuk. Sebut saja Ustadz Abdul Somad, Ustadz Khalid Basalamah atau Ustadz Felix Siauw.

Mereka cukup dikenal di masyarakat lewat ceramah-ceramahnya yang viral. Namun di sisi lain dari 200 nama itu tak sedikit pula penceramah yang sudah akrab di telinga masyarakat.

Lantaran mereka sering muncul dilayar kaca. Sebut saja ada nama KH Abdulllah Gymnastiar (Aa Gym), KH Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansyur dan Dedeh Rosidah atau Mama Dedeh.

Kenapa nama-nama ini muncul sementara di seperti UAS dan Felix Siuaw tak ada?

Ada satu sosok penceramah yang namanya sedang tenar tapi tak masuk dalam daftar. Ya, dia adalah Ustaz Abdul Somad.

Namun, mungkin saja Ustaz Abdul Somad belum masuk daftar. Pasalnya, daftar 200 nama ini merupakan rilis awal yang dihimpun dari masukan tokoh agama, ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat.

Menurut keterangan di laman kemenag.go.id, jumlah daftar mubalig akan terus bertambah seiring masukan dari berbagai pihak.

"Nama yang masuk memang harus memenuhi tiga kriteria itu. Namun, para muballigh yang belum masuk dalam daftar ini, bukan berarti tidak memenuhi tiga kriteria tersebut," ujar Lukman Hakim Saifuddin.

"Artinya, data ini bersifat dinamis dan akan kami update secara resmi," tambahnya.

Namun apa daya netter sudah terlanjut murka, jadilah protes dilayangkan.

Berdasarkan penelusuran salah satu list dai yang direkomendasikan tersebut bahkan sudah almarhum alias sudah meninggal dunia setahun lalu.

Diketahui dai ke-68 sudah meningga setahun lalu. Dia bernama Fathurin Zen. 

Berdasarkan kualifikasinya, dia tamatan S3 dengan penguasaan bahasa selain Indonesia adalah bahasa arab.

Lalu bagaimana reaksi Ustadz Abdul Somad namanya tak masuk daftar di atas?

Berdasarkan balasan ustadz asal Pekanbaru itu, dia tidak masuk daftar karena jadwalnya penuh hingga tahun 2020 mendatang.

"Sebab kemenag tidak ingin mengecewakan masyarakat. Karena saya penuh sampai 2020," balas Ustaz Abdul Somad.

Bagaimana tanggapan Ustadz Felix Siauw tak masuk daftar 200 dai di atas?

Felix melalui akun Facebook terverifikasi atas nama Ustadz Felix Siauw memberi tanggapan. Berikut tulisan lengkapnya:

Bicara yang lagi viral sejak semalam, soalan masuk daftar atau tidak. Who cares? Ini ada daftar yang lebih penting yang kita inginkan. Daftarnya mereka yang berjuang di jalan Allah, dakwah Islam hingga kapanpun.

Kisah ini terjadi, saat M. Natsir berpidato mengurai kelemahan sistem buatan manusia, dan tegas menawarkan Islam sebagai dasar NKRI pada sidang konstituante.

Kala itu M. Natsir dan organisasinya sudah diancam, ditakut-takuti, difitnah dan dituduh segala hal, dan sudah menanti baginya hukuman dan hal lebih buruk lainnya bila dia tetap menginginkan Islam diterapkan di negeri ini.

Puisi ini dukungan HAMKA bagi M. Natsir dan penegasan asas hidupnya, dimuat di bagian depan buku HAMKA, “Islam Sebagai Dasar Negara”

Kepada Saudaraku M. Natsir

Meskipun bersilang keris di leherBerkilat pedang di hadapan matamuNamun yang benar kau sebut juga benar. Cita Muhammad biarlah lahirBongkar apinya sampai bertemuHidangkan di atas persada nusa.

Jibril berdiri sebelah kananmuMikail berdiri sebelah kiriLindungan Ilahi memberimu tenagaSuka dan duka kita hadapi.

Suaramu wahai Natsir, suara kaum-mu. Kemana lagi, Natsir kemana kita lagi. Ini berjuta kawan sepahamHidup dan mati bersama-samaUntuk menuntut Ridha Ilahi.

Dan aku pun masukkanDalam daftarmu…..!

Inilah puisi HAMKA pada M. Natsir seusai pidatonya pada Sidang Konstituante RI 1957.

Aku ingin masuk daftar ini juga, daftarnya HAMKA dan Natsir, dan siapapun yang mendakwahkan Islam dibawah liwa' Nabi Muhammad saw. Anda?

Hingga berita ini ditulis Minggu (20/5/2018), tulisan di atas sudah dibagikan 3.052 kali dan menuai 443 komentar dan 13 ribu like. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:tribunews
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/