Sampah Anorganik Jangan Dibuang, Dermakan Saja ke Dinas LHK Kepulauan Meranti
Penulis: Safrizal
Menurut Kadis LHK Kepulauan Meranti Hendra Putra MSi, saat ini sampah di Kota Sagu mencapai 120 ton lebih perharinya. Di sisi lain, masih minimnya kontainer atau bak sampah sehingga menyulitkan warga, dimana akan membuang (sampah).
Salah satu cara yang dirancang DLHK dalam mengurai sampah di Kepulauan Meranti adalah dengan menerima sampah anorganik (plastik, kertas, botol, kardus, dan lain-lIn) dari masyarakat. Kegiatan ini bekerjasama dengan Rumah Zakat Riau yang ada di Selatpanjang.
"Nanti, sampah yang telah didermakan masyarakat itu akan di bawa ke pengepul. Uangnya bisa disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan," ungkap Hendra Putra, Kamis (24/5/2017).
Selain itu, nantinya DLHK juga akan membentuk 4 bank sampah di kelurahan yang ada di Selatpanjang. Mereka akan memungut sampah-sampah anorganik dari rumah warga. Sampah itu akan dijual, uangnya dikembalikan ke pemilik (sampah).
Masyarakat setempat, pejabat, ASN, dan honorer di Kepulauan Meranti, cukup memilah antara sampah organik dengan sampah anorganik. "Ini yang kita harapkan bisa mengurai sampah," kata Hendra.
Sumbangan sampah anorganik ke Rumah Zakat telah berjalan sejak seminggu yang lalu. Sedangkan bank sampah di 4 kelurahan (Selatpanjang Barat, Timur, Selatan, dan Kota) baru akan dilaunching setelah Idul Fitri 1439 H. ***