Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
19 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
21 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
21 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
20 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
6 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Diduga Menistakan Agama Islam, Ketua Bawaslu Sumut Dilaporkan ke Polisi

Diduga Menistakan Agama Islam, Ketua Bawaslu Sumut Dilaporkan ke Polisi
Bawaslu/ist
Sabtu, 26 Mei 2018 01:12 WIB
Penulis: Rel
MEDAN - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sumut resmi laporkan Syafrida Rasahan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut ke Poldasu. Syafrida dinilai telah menistakan agama Islam dan mengusik ketenteraman ibadah umat Islam di Sumut.

Syafrida dilaporkan pada Jumat (25/5), dengan nomor laporan LP/688/V/2018/SPK''I". Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa korban adalah umat Islam.

Ketua BKPRMI Sumut Zulkhairi Pahlawan, SH mengatakan, Bawaslu Sumut telah mengeluarkan surat edaran yang isinya membatasi ruang umat untuk melakukan ibadah dan kebaikan di bulan Ramadhan, dan hal itu sangat merugikan umat Islam. Katanya, jelas dalam hal ini Bawaslu Sumut telah menistakan agama Islam dan menzhalimi umat yang sedang menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

"Kenapa surat edaran ini hanya untuk agama Islam saja, apa karena di Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) ini hanya ada satu calon yang pasangannya muslim muslim. Atau ini ada upaya membantu memenangkan pasangan lain yang notabenenya muslim - non muslim?," tanya dia.

"Katanya, kata-kata seperti infaq, sedekah, dan zakat di bulan Ramadhan itukan khasnya ajaran agama Islam. Jadi Bawaslu jangan lagi berkilah kalau ini aturan untuk semua agama. Kalau untuk semua agama, kenapa istilah kolekte dan lain sebagainya itu tidak ada, dan yang ada hanya zakat. Kalau bukan untuk menistakan agama Islam, jadi untuk apa lagi surat itu dikeluarkan Bawaslu," tandasnya.

Zulkhairi berharap agar laporan tersebut segera diproses dan tidak boleh umat Islam ini dikekang-kekang dalam urusan ibadah. Jangan karena kepentingan Bawaslu kami umat Islam ini dipaksa untuk tidak taat pada ajaran Allah.

"Bawaslu urus saja masalah Pemilu, dan jangan urusi ibadah umat Islam. Jangan karena Pemilu, para komisioner Bawaslu ini lupa dengan ibadah, sehingga kepentingan Pemilu diatas segala galanya," tandasnya.

Pecat Aulia Andri

Zulkhairi juga tidak yakin Bawaslu akan netral, terlebih keberadaan Aulia Andri yang merupakan anak dari Jumiran Abdi Ketua Tim Pemenangan Djarot-Sihar Sitorus. Bagaimana mungkin bisa netral, buktinya belum apa-apa umat Islam sudah diserang dengan aturan.

"Jangan sampai umat Islam beranggapan bahwa keberadaan Aulia Andri turut mempengaruhi keluarnya surat edaran tersebut," tandasnya.

Oleh sebab itu, Aulia Andri harus segera dipecat sebagai komisioner Bawaslu Sumut agar Pilgubsu berjalan dengan jujur dan adil. *

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Politik, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/