PT Musim Mas Dituding Melakukan Penyerobotan Lahan Seluas 2.050 Hektare di Desa Air Hitam, Padahal Begini Faktanya

PELALAWAN - PT Musim Mas melaporkan dua orang warga ke aparat penegak hukum Polres Pelalawan pada Februari lalu, berbuntut panjang. Laporan berkaitan dengan penyerobotan lahan konservasi di dalam kawasasan HGU milik perusahaan.

Berbagai tudingan pelanggaran tidak berdasar dihembuskan oleh pihak tidak bertanggung jawab terhadap pihak perusahaan dalam menjalankan bisnisnya di Kabupaten Pelalawan.

Diantara tudingan pelanggaran tidak berdasar tersebut adalah penyerobotan lahan seluas 2.050 hektare di Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui. Padahal HGU perusahaan tidak termasuk di desa tersebut.

"Ini sangat aneh, HGU kita saja tidak ada di Desa Air Hitam. Tapi kita dituding melakukan penyerobotan disitu," ujar Humas PT Musim Mas, Ibrahim, Sabtu (2/6/2018).

Ia menegaskan, isu penyerobotan lahan di Desa Air Hitam oleh perusahaan tersebut sengaja dihembuskan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Terkait penyerobotan lahan konservasi di dalam kawasan HGU milik perusahaan oleh dua orang warga, Ibrahim mengatakan, sebenarnya pihak perusahaan telah menahan diri untuk tidak membawa persoalan itu ke ranah hukum. Langkah persuasif sebelumnya pun dilakukan, akan tetapi upaya tersebut tidak berjalan. 

"Cara pendekatan dan imbaun sudah kita lakukan, namun tidak diindahkan oleh warga. Justru ditengah imbauan itu, kita dituduh yang nggak-nggak. Apa boleh buat dengan berat hati terpaksa kita bawa persoalan itu keranah hukum," tegas Ibrahim. 

Dijelaskannya, penyerobotan lahan konservasi yang dilakukan dua warga yakni Sujan dan Dahlan, keduanya telah membuat surat pernyataan. Dalam surat pernyataan tersebut mereka mengaku bersalah dan meminta maaf. 

Surat pernyataan ini diketahui oleh berbagai pihak, diantaranya para bathin, tokoh pemuda, kepala desa Air Hitam, kepala desa Lubuk Kembang Bunga dan turut disetujui oleh anggota DPRD Pelalawan, Ade Irawan.

Pada poin pertama beber Ibrahim keduanya, mengaku bersalah menggarap atau membuka areal konservasi yang berada di dalam HGU PT Musim Mas. Poin keduanya, bersama tokoh masyarakat dan pemuda Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam beserta pemerintah Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam Kecamatan Ukui, turut menjaga areal konservasi di dalam HGU PT Musim Mas.

"Apabila ada surat jual beli lahan konservasi di dalalam HGU PT Musim Mas, yang kami perjual belikan selama ini kepada masyarakat, maka dengan ini kami nyatakan surat jual beli lahan tersebut kami cabut dan batal," itu poin ketiganya papar Ibrahim.

  Lanjutnya, pada poin keempat mereka menyatakan bahwa HGU PT Musim Mas tidak ada permasalahan dengan Desa Lubuk Kembang Bunga dan juga Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui.

"Dengan adanya surat pernyataan ini, isu penyerobotan lahan yang selama ini dihembuskan sebenarnya tidak ada sama sekali," jelas Ibrahim, kepada GoRiau.com. ***