Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
24 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
24 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
5
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

20 Tahun Warga 2 Desa di Labuhanbatu Menantikan Pembangunan Jembatan

20 Tahun Warga 2 Desa di Labuhanbatu Menantikan Pembangunan Jembatan
Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus, ketika berada di dermaga penyeberangan Desa Tanjung Sarang Elang
Kamis, 14 Juni 2018 11:03 WIB
Penulis: Rel
LABUHANBATU - Warga Desa Tanjung Sarang Elang dan Desa Sei Jawi Jawi Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu mengharapkan jembatan penghubung kedua desa tersebut.

 

Harapan tersebut disampaikan warga kepada Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara Sihar Sitorus, di dermaga penyeberangan Desa Tanjung Sarang Elang.

"Keinginan warga di sini, minta dibangun jembatan penghubung Desa Tanjung Sarang Elang dan Desa Sei Jawi Jawi. Ini sudah lama kami sampaikan, sudah ada 20 tahun. Warga sudah setuju, tapi tidak ada dilakukan (pembangunan)," ungkap salah seorang warga Desa Tanjung Sarang Elang, Syukur Lubis.

Desa Tanjung Sarang Elang dan Desa Sei Jawi Jawi ini dipisahkan Sungai Bilah yang membentang sepanjang 850 meter. Desa Sei Jawi Jawi inilah yang terpisah dari desa lainnya di Kecamatan Panai Hulu. Padahal, dari Desa Sei Jawi Jawi ini salah satu akses menuju Kabupaten Labuhan Batu Utara.

"Memang bisa jalan darat dari Sawit Jaya. Tapi kondisi jalannya rusak, banyak abu. Waktunya pun lebih lama lagi, jarak ke sana 35 km. Kalau menyeberang dari sini, sekitar 10 menit," jelas pedagang itu.

Menanggapi hal tersebut, Sihar menilai, memang sepatutnya jembatan penghubung itu dibutuhkan masyarakat kedua desa. Hal ini juga untuk menunjang perekonomian masyarakat. "Dengan adanya jembatan penghubung, lebih hemat dari segi biaya dan efisien waktu," tutur Sihar.

Namun, lanjut pendamping Djarot Saiful Hidayat itu, pembangunan jembatan tersebut perlu dilakukan musyawarah, dengan melibatkan pemerintah, pihak terkait dan perwakilan seluruh lapisan masyarakat kedua desa. Sebab, ia menilai, dengan adanya jembatan penyeberangan atau pun penghubung kedua desa itu, tentu ada pihak yang dirugikan.

"Pasti ada pihak yang dirugikan, seperti warga yang mata pencahariannya sebagai penyedia jasa penyeberangan dengan kapal boat. Namun, perlu dilihat secara keseluruhan apa dampaknya, adanya pembangunan jembatan penghubung kedua desa itu. Semua itu, perlu dilakukan dengan langkah kanan, untuk mewujudkanya," pungkas pria murah senyum itu.***

Editor:Wen
Kategori:Sumatera Utara, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/