Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
12 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
9 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Sumatera Barat

Dihantam Gelombang Tinggi, Perahu Terbalik, Dua Nelayan Mentawai Nyaris Tewas

Dihantam Gelombang Tinggi, Perahu Terbalik, Dua Nelayan Mentawai Nyaris Tewas
Tim SAR Mentawai saat melakukan pencarian korban.
Rabu, 11 Juli 2018 11:02 WIB
MENTAWAI - Gelombang tinggi di perairan laut Tuapejat, Sipora Utara Mentawai, Senin malam (9/7/2018) sekira pukul 20.00 Wib, nyaris menelan korban jiwa. Hantaman ombak besar membuat perahu nelayan karam dan nyaris menewaskan dua nelayan yang sedang memancing. Keduanya, yakni Sujadmin (42) dan Depi (38), warga Desa Tuapejat.

"Benar, kita dapat informasi bahwa telah terjadi peristiwa kecelakaan laut, ada dua  orang nelayan sedang memancing di sekitaran Pulau Siburu, menggunakan perahu dayung, dan perahu mereka terbalik  dihantam gelombang, " kata Hendri, Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai, di Tuapejat, Selasa (10/7/2018) kepada GoSumbar.com.

Hendri mengatakan, dua orang nelayan yang nyaris menjadi korban ganasnya hempasan gelombang laut Mentawai itu berhasil diselamatkan meskipun sempat terapung-apung di laut selama berjam-jam hanya dengan berpegangan pada jerigen kosong.

"Ya, mereka hanya berpegangan pada jerigen kosong dan terdampar di Pulau Siburu, masih di kawasan Desa Tuapejat," ujar Hendri.

Kata Hendri, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polres, Polairud, Kodim 0319, BPBD, Tagana, Dinkes dan PMI serta warga masyarakat  menindaklanjuti dengan mengevakuasi korban dan langsung diantar ke rumah masing-masing, karena mereka menolak untuk dievakuasi ke RSUD.

Hendri mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan yang akan memancing, untuk memfasilitsi diri dengan alat komunikasi dan alat keselamatan. 

"Dengan kondisi cuaca yang terjadi di Mentawai, marilah kita bekerjasama, masyarakat yang beraktifitas di laut agar waspada. Kalau bisa masyarakat tersebut jangan lupa membawa alat komunikasi dan alat keselamatan guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan. Dengan begitu, masyarakat lebih terjamin keselamatannya," pungkasnya. (ss)

Editor:Arie RF
Kategori:Peristiwa, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/