Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
20 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
5 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Home  /  Berita  /  Sumatera Barat

Data BPS: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Sumbar Semakin Timpang

Data BPS: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Sumbar Semakin Timpang
Senin, 16 Juli 2018 22:07 WIB
PADANG - Tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat Sumatra Barat, yang dianalisis melalui perhitungan rasio gini, tercatat semakin timpang pada Maret 2018.

Rasio gini yang mewakili tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Sumbar tercatat sebesar 0,321 pada Maret 2018, naik dibanding capaiannya pada September 2017 sebesar 0,312. 

Kepala Kantor Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Sukardi, menjelaskan bahwa rasio gini yang dihitung dari besaran pengeluaran setiap rumah tangga digunakan untuk melihat jurang ketimpangan ekonomi penduduk. Data pengeluaran diambil karena dianggap lebih mudah dikumpulkan ketimbang data pendapatan penduduk.

"Angka ketimpangan di Sumbar relatif lebih mending dibanding provinsi lain," ujar Sukardi di kantornya, Senin (16/7) seperti dilansir republika.co.id.

Berdasarkan data BPS Pusat, Sumatra Barat memang menduduki peringkat keempat terbawah dalam daftar perolehan rasio gini nasional. Sumbar hanya 'kalah' dibanding Bangka Belitung, Kalimatan Utara, dan Sumatra Utara.

BPS juga membagi penilaian rasio gini berdasarkan tempat tinggal, yakni perkotaan dan perdesaan. Rasio gini di di perkotaan pada Maret 2018 tercatat sebesar 0,388 atau naik sebesar 0,28 poin dibanding raihan September 2017 sebesar 0,309.

Sementara di perdesaan, rasio gini tercatat 0,280 turun 0,007 dibanding September 2017 lalu. Sukardi juga menjelaskan, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah sebesar 21,06 persen. Artinya, pengeluaran penduduk berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.

Catatan BPS Sumbar, jumlah penduduk miskin di Sumatra Barat tercatat mengalami penurunan dalam survei terakhir yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).

BPS merilis, penduduk miskin di Sumbar pada September 2017 sebanyak 359.990 ribu orang atau 6,75 persen dari seluruh penduduk Sumatra Barat. Angka ini turun 4.520 orang ketimbang jumlah penduduk miskin pada survei sebelumnya, Maret 2017 sebanyak 364.510 orang atau 6,87 persen dari total penduduk.

Perlu diketahui, penyebutan penduduk miskin mengacu pada ketetapan Garis Kemiskinan (GK) yang berbeda-beda di setiap provinsi di Indonesia. Untuk Sumbar, Garis Kemiskinan (September 2017) ditetapkan di angka Rp 455.797 per kapita per bulan. Artinya, penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulannya di bawah angka Rp 455.797, maka diketagorikan sebagai penduduk miskin. ***

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:Umum, Ekonomi, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/