Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
9 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
9 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
8 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
10 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
9 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ngaku Enggak Tahan Digoblok-goblokin, Kader Hanura Hijrah ke Nasdem

Ngaku Enggak Tahan Digoblok-goblokin, Kader Hanura Hijrah ke Nasdem
Dadang Rusdiana. (istimewa)
Selasa, 17 Juli 2018 16:56 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Sejumlah anggota DPR Fraksi Partai Hanura mendaftar jadi calon legislatif 2019 lewat Partai Nasdem. Hal itu disampaikan oleh politikus Hanura yang juga pindah, Dadang Rusdiana.

Alasan terkuat pindah adalah karena konflik internal di Hanura yang belum juga selesai antara kubu Oesman Sapta Odang dan Syarifuddin Sudding.

"Pertama kan ada konflik internal di Hanura yang sampai sekarang belum selesai. PTUN memutuskan kubu Sudding yang menang, kubu kami. Kemudian itu tidak dieksekusi oleh Kemenkumham. Itu kan menjadi konflik," kata Dadang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018.

Dadang menyampaikan para kader yang pindah merasa tidak nyaman jika terus berada di bawah kepemimpinan Oso. Menurut dia, lebih baik pindah jika terus berada di pusaran konflik.

"Politisi itu kan dipilih masyarakat, punya kedudukan kuat di masyarakat. Tapi kalau tiba-tiba kami misalkan di DPP, sebagai petinggi partai dianggap enggak punya peran apa-apa, digoblok-goblokin, siapa yang tahan kan. Kan itu jadi masalah," ujar Dadang.

Mengenai pilihannya ke Nasdem, Dadang mengaku punya kesamaan pikiran dengan partai itu. Nasdem juga dinilai punya basis yang kuat saat menang di Pemilihan Kepala Daerah lalu.

"Kalau menang atau tidak kan tergantung kitanya. Kita elektabilitasnya kuat atau enggak. Tapi kan artinya kami sudah enggak berpikir mahar segala macam, kami nyaman aja," kata Dadang.

Selain dirinya, Dadang menyampaikan sejumlah nama yang menyeberang ke Nasdem. Seperti Arif Suditomo, Fauzih Amro, Rufinus Hotmaulana Hutauruk, dan juga Dossy Iskandar.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77