Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
16 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
5 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
5 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Umum

Dinsos Bireuen Razia Gepeng di Pusat Kota

Dinsos Bireuen Razia Gepeng di Pusat Kota
Tim gabungan mengamankan para pengemis dan gelandangan di Jalan Medan-Banda Aceh, kawasan Simpang Empat Bireuen, Rabu (18/7/2018). [foto joniful bahri]
Rabu, 18 Juli 2018 20:57 WIB
Penulis: Joniful Bahri
BIREUEN - Dinas Sosial bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan personel Polsek Kota Juang, Kabupaten Bireuen menggelar razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di pusat Kota Bireuen, Rabu (18/7/2018).

Pada razia itu, tim gabungan tersebut berhasil mengamankan 9 orang pengemis, satu diantaranya balita berusia 2 tahun yang sengaja dibawa orangtuanya untuk mengemis.

Kepala Dinas Sosial Bireuen melalui Kabid Pelayanan Rehabilitasi dan Sosial, Halidar kepada GoAceh.co mengatakan, selama operasi dilakukan hari ini, pihaknya berhasil mengamankan 9 orang pengemis.

''Ada 9 orang, sebagian pengemis ini warga Bireuen, selebihnya dari kabupaten/kota lain yang sengaja datang untuk mengemis di seputar kota Bireuen,'' katanya.

Dari jumlah itu, rinci Halidar, 4 orang perempuan, satu orang balita berusia 2 tahun dan 5 orang laki-laki, dan mereka ini sudah kerap melakukan kegiatanya di seputaran Jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di kawasan Simpang Empat Bireuen.

''Selain di perempatan Simpang Empat Bireuen, mereka juga kerap beroperasi di berbagai sudut Kota Bireuen, baik ke toko-toko, warung kopi serta toko swalayan,'' terangnya.

Keberadaan pengemis ini memang sangat menganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat, termasuk keamanan baginya sendiri, terutama di perempatan jalan Simpang Empat.

''Pada jam-jam terentu mereka juga menadahkan tangan meminta sedekah di sekitar Simpang Empat Bireuen dengan cara mengendong anak yang masih balita, sehingga warga merasa iba,'' tuturnya.

Setelah dilakukan pendataan, para gepeng yang terjaring ini akan dikembalikan ke daerahnya masing-masing setelah berkoordinasi dengan Dinsos kabupaten/kota asal mereka.

Bagi warga Bireuen sendiri, tambah Halidar tetap kita kembalikan ke gampongnya masing-masing, dan kita serahkan kepada keuchik melalui camat kecamatan masing-masing.

''Kalau kita nilai, pekerjaan merazia pengemis ini bukanlah hal yang mudah. Tapi kita akan tetap melakukan operasi agar hal ini tidak dilakukan lagi,'' sebutnya. ***

Kategori:Umum, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/