Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
17 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
12 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
12 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Demokrat Klaim Jokowi Masih Mudah Dikalahkan di Pilpres 2019

Demokrat Klaim Jokowi Masih Mudah Dikalahkan di Pilpres 2019
Senin, 23 Juli 2018 11:52 WIB

JAKARTA - Petahana Joko Widodo (Jokowi) yang bakal diusung pada Pilpres 2019 dinilai sangat jauh kondisinya dengan petahana pada Pilpres 2009.

Capres petahana Pilpres yang lalu yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki elektabilitas yang tinggi.

"Petahana sekarang kan elektabilitasnya hanya 40 persen, masih sangat mudah dikalahkan," kata Ketua Divisi Hukum dan Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean seperti dikutip GoNews.co dari Rmol.co, Senin (23/7).

Perbandingan lain dengan SBY saat 2009, lanjut Ferdinand ialah soal penetapan calon wakil presidennya. Menurut dia, dari jauh hari SBY sudah menetapkan cawapres yakni Boediono.

"Pak SBY menetapkan wakilnya enggak pusing, enggak kayak sekarang. Enggak ada itu koalisi yang nekan, kalau sekarang kan koalisi menekan. Ini bukti kalau beliau (Jokowi) tidak berdaulat atas dirinya," selorohnya.

"Katanya sudah mengantongi 10 kemudian dikerucutkan jadi 5 nama, mana enggak ada itu diumumkan," tambahnya lagi.

Masih kata Ferdinand, yang cukup menggelitik adalah pada tahun 2009, SBY bukan sebagai petugas partai melainkan orang yang berdaulat penuh baik sebagai presiden maupun pimpinan partai.

"Jelas dulu Pak SBY bukan petugas partai," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:RMOL.CO
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/