Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
23 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
22 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
19 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  GoNews Group

DPR Ingatkan Gubernur dan Bupati Agar Tak 'Seenak Udelnya' Angkat Tenaga Honor

DPR Ingatkan Gubernur dan Bupati Agar Tak Seenak Udelnya Angkat Tenaga Honor
Ilustrasi.
Rabu, 25 Juli 2018 19:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI, Komarudin Watubun, meminta pemerintah daerahj dalam hal ini Bupati/Walikota dan Gubernur, untuk tidak seenaknya mengangkat tenaga honorer.

Pasalnya kata dia, menumpuknya jumlah tenaga honorer saat ini, adalah akibat dari para pemimpin daerah yang mengangkat pegawai tanpa mempertimbangkan anggaran serta peruntukkanya.

"Jangan asal dan seenak udelnya," ujarnya saat berbincang dengan GoNews.co, Rabu (25/7/2018) di Jakarta.

Menumpuknya persoalan tenaga honorer kata dia, berawal dari tidak adanya komando yang jelas. "Jadi mereka ini diangkat suka-suka oleh kepala daerah. Tidak ada kejelasan berapa pegawai yang sesuai dengan kebutuhan," papar politisi asal Papua itu.

Harusnya kata dia, para kepala daerah juga harus tau, Idealnya berapa orang yang dibutuhkan negara dan daerah. "Jadi saya melihat, penyakit ini karena ada kepentingan segelintir keluarga atau bahkan timses kepala daerah," urainya.

Yang pada akhirnya kata Komarudin, jumlah tenaga honor tidak bisa dikendaikan. "Menurut Informasi, yang dulu saya dapat dari Menteri Yuddy kepada kami di Komisi II, memang indikasinya sebagian itu. Waktu itu kami sudah meminta selesaikan, tapi tidak selesai. Nah, kenapa angkanya begitu besar? Karena di daerah itu Bupati, Gubernur seenaknya saja angkat mereka," bebernya.

Masalah lainya lanjutnya, adalah tenaga honorer kebanyakan di rekrut tanpa kompetisi yang jelas."Jadi ketika mereka nantinya diangkat menjadi ASN, ya ketrampilannya ngasal. Hanya modal karena tugas sudah lama, dan hanya mengikuti seleksi secara administrasi, kan jadi dilema juga. Kalau tak diangkat ya kasihan juga kan," paparnya."Jadi saya minta kepada Presiden Jokowi, yang memiliki sisa jabatan setahun ini, tolonglah selesaikan. Minimal fokus kepada tenaga pendidikan dan medis, ingatkan para kepala daerah itu," pintanya.

Apa pun alasannya imbuh dia, masalah K2 harus diselesaikan. "Ini hak hidup warga negara. Ini amanat konstitusi untuk hak hidup warga negara. Mereka sudah mengabdi kepada negara. Jadi jangan digantung-gantung hak mereka itu," tandasnya.

"Jangan digantung-gantung hak mereka, selesaikan jangan di wariskan ke pemimpin berikutnya," desaknya.

Kasus ini kata dia, sejatinya adalah penyakit yang diwarisian dari rezim ke rezim. Yang akhirnya, jadi menumpuk.

"10 tahun sudah masalah honorer tak selesai, bahkan dari zaman SBY dan diwariskan ke Jokowi. Saya berharap, mudah-mudahan Jokowi bisa menyelesaikannya. Jangan diwariskan lagi," pinta politisi PDI- P ini.

Masih kata Watubun, pihak Komisi II DPR juga mendorong pemerintah, agar menggunakan hak inisiatif, guna mengubah UU ASN.

"Supaya ada ruang penyelesaian masalah warisan ini. Dalam pengajuan hak inisiatif DPR, pemerintah belum mengajukan DIM. Pemerintah harus menugaskan Kementeriat terkait guna melakukan tugas ini. Jadi sekali lagi, negara wajib selesaikan ini. Jangan sampai diwariskan ke pemerintahan berikutnya," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/