Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
20 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
17 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Berkabung Gempa Lombok, Timnas Indonesia Pakai Pita Hitam Lawan Kamboja

Berkabung Gempa Lombok, Timnas Indonesia Pakai Pita Hitam Lawan Kamboja
Timnas Indonesia. (istimewa)
Senin, 06 Agustus 2018 21:24 WIB
Penulis: Azhari Nasution
SIDOARJO - Pita hitam akan menghiasi lengan para pemain tim nasional U-16 saat menjalani pertandingan terakhir putaran Grup A Piala AFF U-16 melawan Kamboja di Stadion Delta Sidoarjo, Senin (6/8/2018).

Pita hitam ini sebagai bentuk simpati untuk korban tragedi bencana alam gempa bumi yang terjadi di Lombok kemarin. Gempa bumi dengan kekuatan 7,0 SR menewaskan lebih dari 90 orang.

"Kami turut berduka atas para korban bencana alam gempa bumi yang terjadi di Lombok. Karena itu saya bersama para pemain nanti malam menggunakan pita hitam dan melakukan mengheningkan cipta beberapa saat sebelum kick off pertandingan," tutur Fakhri.

Pelatih yang gemar memakai topi itu juga menuturkan bahwa ini juga merupakan salah satu caranya juga membina serta melatih anak-anak asuhnya untuk memiliki rasa respek dan simpati di luar sepak bola.

"Rasa respek dan simpati tidak harus melulu di dalam lapangan dan terhadap tim lawan. Saya juga menanamkan rasa itu kepada pemain perihal duka bencana ini," ujarnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Olahraga, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/