Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
8 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
8 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
8 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Riau

Nelayan Salome Kuasai Perairan Bagansiapiapi, Ini Akibatnya..

Nelayan Salome Kuasai Perairan Bagansiapiapi, Ini Akibatnya..
Nelayan Bagansiapiapi menggelar pertemuan dengan Satpol Air.
Kamis, 06 September 2018 20:48 WIB
Penulis: Amrial
BAGANSIAPIAPI - Pencari kerang atau lebih dikenal dengan nelayan Salome asal Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara memburu kerang yang terdapat di perairan Rohil. Alat tangkap mereka berupa "Tank" yang diturunkan ke dasar laut dengan cara ditarik untuk menjerat kerang, bisa menghasilkan puluhan ton tangkapan tiap hari. 

Pengerukan secara membabi buta terhadap hewan air yang memiliki nilai gizi yang tinggi itu membuat nelayan Bagansiapiapi menggelar pertemuan di kantor Satuan Polisi Perairan Polres Rohil (Satpol Air) di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Kamis (6/9/2018). Mereka meminta polisi untuk segera menangkap nelayan Salome asal Tanjung Balai yang sudah mencuri kerang yang sudah menjadi mata pencarian mereka selama ini.

"Kita juga sangat heran, mengapa nelayan Salome dari Tanjung Balai bisa sampai disini mengeruk kerang Bagansiapiapi. Kita menduga pasti ada oknum yang bermain memberikan informasi kepada nelayan disana bahwa dilokasi tersebut sedang banyak kerang," kata Kasat Polairud Polres Rohil Iptu Sapto Hartoyo pada pertemuan dengan nelayan Bagansiapiapi didampingi anggota DPRD Rohil, Habib Noor.

Kepada para nelayan, Sapto mengungkapkan rasa penasarannya karena puluhan unit "Tank" yang telah mengeruk kerang di perairan Bagansiapiapi bisa mengetahui secara pasti lokasi dan titik koordinatnya. Akibatnya, nelayan Bagansiapiapi yang semestinya pulang membawa kerang kini malahan tak kebagian.

''Saya berharap nelayan harus proaktif membantu polisi dalam memberi informasi hal ini untuk mencari tahu siapa oknum pembocor informasi itu," cetusnya.

"Saya yakin ada orang atau teman diantara kita yang bermain. Masak mereka tahu koordinat dimana banyak kerang di Rohil ini," tambahnya lagi.

Sapto mengaku, kekuatan Polair sangat terbatas dalam mengamankan perairan di Rokan Hilir jika tidak diback up dari petugas Perikanan Provinsi Riau. Terutama menyangkut dengan sarana transportasi kapal patroli.

Dari hasil gelar pertemuan antara Polair dan nelayan Bagansiapiapi, anggota DPRD Rohil Habib Nur meminta kepada nelayan untuk turut membantu Polairud dalam mencegah pengerukan besar besaran. Karena menurutnya, ukuran dan kecepatan antara kapal Sumut dibandingkan dengan kapal patroli sangat jauh tertinggal.

"Soal pengamanan nelayan juga harus turut membantu, kapal patroli Polairud sangat kecil. Karena itu perlu bantuan dari semua pihak khususnya nelayan," sebut Habib. ***

Kategori:Riau, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/