Warga Desa Telesung Rangsangpesisir Dambakan Listrik PLN
Penulis: Safrizal
Sebagaimana diceritakan Adian warga Dusun III dan Bahar warga Dusun II Desa Telesung, Rangsangpesisir.
Kata Adian dan Bahar, saat ini hanya ada PLTD yang dikelola desa untuk penerangan pada malam hari. Namun tak banyak masyarakat yang menggunakannya lantaran harga yang cukup tinggi, tagihan setiap bulan.
"Kalau pemakaian normal 400-an ribu perbulan. Kalau di rumah ada kulkas dan alat-alat elektronik lainnya, bisa bisa lebih Rp500-an ribu perbulan. Itu sangat berat bagi kami," ujar Bahar.
Sementara Adian ia tidak menggunakan penerangan dari PLTD. Ia lebih memilih menggunakan diesel sendiri dengan biaya Rp12 ribu permalam. Dihidupkan dari sore hingga tengah malam. "Lebih irit sedikit kalau punya diesel sendiri. Tapi kan tak semua warga mampu membelinya, sehingga mereka menggunakan pelita," tambah Adian.
Kata Adian lagi, karena banyak nelayan, warga Telesung sangat mengharapkan adanya listrik dari PLN. Ini diyakini bisa mengurangi beban biaya hidup warga setiap bulannya.
"Nelayankan butuh batu es. Di Telesung, harga batu es sangat mahal, bisa empat kali lipat dari harga batu es di sini (Selatpanjang-red)," ujarnya lagi.
Mereka sangat berharap perusahaan plat merah itu melanjutkan pemasangan jaringan agar warga bisa merasakan listrik PLN. Selain jumlah bangunan (rumah) sangat banyak, rata-rata warga telesung sudah memasang instalasi di rumah masing-masing.
"Tiang PLN sudah sampai di Sungai Nyiur Tenggayun, berbatasan dengan Bungur. Kalau ke Telesung, sekitar 3 KM saja dari tiang akhir itu," kata Adian.
"Kalau lah ada jaringan listrik, saya yakin rata-rata warga akan masuk. Bungur dan Telesung lebih 2.000 unit rumah. Kan bakal banyak pelanggan PLN," tambah Bahar.
Sopandi SSos, Bacaleg PAN Dapil Meranti III, mengaku siap menggiring dan memperjuangkan aspirasi masyarakat di Pulau Rangsang (Pesisir dan Barat-red). Apalagi Pulau Rangsang termasuk daerah perbatasan (pulau terluar-red) yang menjadi fokus pembangunan sesuai nawacita pusat, Presiden RI Joko Widodo.
Tak hanya listrik, diakui Sopandi, di beberapa daerah Pulau Rangsang hampir semua layanan masih sangat minim. Terutam pada air bersih, listrik dan infrastruktur.
"Listrik ini kan sangat dibutuhkan. Kami harap PLN mewujudkan apa yang didambakan masyarakat Pulau Rangsang. Selain mempercepat target menerangi tiap pelosok, membangun di Rangsang juga mewujudkan nawacita Presiden RI Jokowi," kata Sopandi.
"Bagi yang sudah merasakan listrik PLN, kami harap bisa 24 jam. Supaya ekonomi masyarakat terangkat. Ekonomi rumah tangga seperti kerajinan-kerajinan bisa terangkat," ujar pemuda yang tak kenal lelah dalam mempromosikan desa wisata Bokor itu lagi. ***