Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
23 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
23 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
23 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
4
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
5
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
7 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
6
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

HNW: Cita-Cita Pendiri Bangsa Bentuk Negara adalah NKRI

HNW: Cita-Cita Pendiri Bangsa Bentuk Negara adalah NKRI
Sabtu, 08 September 2018 19:10 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Di hadapan warga Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, 8 September 2018, saat Sosialisasi Empat Pilar, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengajak kepada semua kalangan untuk meningkatkan pemahaman kepada dasar negara Indonesia agar kita dapat meneruskan cita-cita para pendiri bangsa.

Dikatakan HNW, para pendiri bangsa berasal dari berbagai profesi, kalangan, dan asal usul. Disebut mereka berasal dari berbagai ormas.

"Ada NU, Muhammadiyah, Sarekat Islam, dan lain sebagainya. Mereka semua yang datang dari berbagai kalangan bisa bersepakat untuk Indonesia," ujar Hidayat yang merupakan alumni Pondok Pesantren Gontor itu.

Hal demikianlah yang menurut Hidayat Nur Wahid perlu disegarkan agar kita cinta dasar negara Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid mengulas peran ummat Islam dalam proses perjalanan bangsa. Dikatakan ummat Islam telah menyelamatkan Indonesia dari perpecahan.

Pria asal klaten itu memaparkan Pancasila yang disepakati pada 22 Juni 1945 pada Sila I berbunyi Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-Pemeluknya. "Pancasila 22 Juni 1945 disepakati oleh semua", ujarnya.

Namun setelah Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, sore harinya ada yang merasa keberatan dengan bunyi Sila I. Mereka lewat Bung Hatta melakukan lobby-lobby ke tokoh ummat Islam atas bunyi Sila I Pancasila 22 Juni 1945 itu.

Hidayat Nur Wahid juga mengatakan, umat Islam dengan sikap lapang dada menerima keberatan dari tokoh Indonesia bagian timur itu hingga Sila I Pancasila berganti menjadi Ketuhanan yang Maha Esa.Gr2"Dari sini menunjukan bahwa ummat Islam lebih mengedepankan persatuan Indonesia. Jadi ummat Islam menyelamatkan Indonesia," tambahnya.

Peran umat Islam pada masa genting juga terjadi ketika Belanda dengan segala upaya ingin menjajah kembali Indonesia. Belanda dengan berbagai cara mencerai beraikan Indonesia dengan berbagai perjanjian.

Wilayah Indonesia yang luasnya dari Sabang sampai Merauke karena perjanjian yang dilakukan membuat wilayah Indonesia tercerai berai dalam berbagai negara. Disebut ada Sumatera, Madura, Sulawesi, Pasundan, dan banyak wilayah lainnya.

Melihat hal yang demikian, Hidayat Nur Wahid mengatakan ada tokoh ummat Islam yang juga politisi tak rela Indonesia menyimpang dari cita cita pendiri bangsa. "Cita-cita pendiri bangsa bentuk negara Indonesia adalah NKRI," ujarnya.

Tokoh yang bernama Muhammad Natsir dari Masyumi itu menurut Hidayat Nur Wahid pada tahun 1950 melakukan lobby-lobby kepada politisi parlemen. "Natsir mengeluarkan mosi integral agar Indonesia kembali ke bentuk NKRI", ujarnya. "Pada masa itu bentuk Indonesia RIS akibat perjanjian dengan Belanda," tukasnya.

Natsir mengeluarkan mosi integral karena RIS bukan cita-cita pendiri bangsa. Apa yang diperjuangkan Natsir itu diterima oleh Soekarno, Hatta, politisi parlemen, dan seluruh rakyat Indonesia.

"Berkat Natsir akhirnya pada 17 Agustus 1950 bangsa Indonesia kembali ke NKR," paparnya.

Dari sejarah tersebut Hidayat Nur Wahid menyebut banyak peran ummat Islam untuk Indonesia.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/