Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan Cerdik 
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan Cerdik 
3
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
1 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
41 menit yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
47 menit yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

MS Kaban: Seandainya Melawan Kotak Kosong, Kader PBB Akan Mencoblos Kotak Kosong Daripada Jokowi

MS Kaban: Seandainya Melawan Kotak Kosong, Kader PBB Akan Mencoblos Kotak Kosong Daripada Jokowi
Rabu, 12 September 2018 00:11 WIB
MEDAN - Ketua Majelis Syuro DPP Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban yang  hadir dalam acara Kongres Boemipoetra ketika ditanya soal Pilpres 2019, dirinya dengan tegas kalau PBB akan memilih pemimpin yang berpihak kepada umat sesuai dengan ijtima ulama.

Menurutnya, perintah Ketum PBB,Yusril Ihza Mahendra kepada seluruh kader PBB sudah jelas tidak akan memilih Jokowi di ajang Pilpres 2019 mendatang.

"Ucapan Pak Yusril itukan sudah jelas, seandainya yang bertarung di Pilpres Jokowi melawan kotak kosong maka kader PBB akan menyoblos kotak kosong tersebut," terang MS Kaban kepada wartawan.

Pemerintah sekarang ini menurutnya, hanyalah melanjutkan komitmen-komitmen yang dirancang oleh blok-blok kapitalis dan jika harus bekerjasama dengan pihak lain hendaknyalah memikirkan juga siapa yang harus diuntungkan terlebih dahulu dalam hal tersebut.

"Sumber Daya Alam (SDA) semua berpihak ke company makanya bagi siapa yang bakal jadi Presiden nantinya harus berpikir untuk menaikan derajat pribumi demi kepentingan Indonesia," pungkas MS Kaban yang juga inisiator acara tersebut.

Acara seminar yang dihadiri tokoh-tokoh nasional, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan berbagai Organisasi Kepemudaan ( OKP ) dan Organisasi Masyarakat ( Ormas) di kota Medan ini juga menampilkan pembicara dari akademisi dan para praktisi yang pakar di bidangnya masing-masing.

Sebagai pembicaranya ada Prof Dr Kaelan yang akan bicara soal status boemipoetra menurut paradigma ideologi Pancasila. Kemudian Dr Mulyadi MSi akan berbicara status boemipoetra Indonesia pra invansi Belanda dan pasca invansi hingga era reformasi.

Selain itu ada juga Prof Dr Sobar Sutisna, Dr M Dahrin La Ode, Dr Syahganda Nainggolan, Jenderal TNI ( Purn) Joko Santoso, Dr Ichsanudin Noorsy, Marzuki Ali dan Ratna Sarumpaet.

"Sedangkan tokoh daerah yang bicara pada seminar seperti Prof Suteki SH, Shohibul Ansar Siregar serta Prof Dr H Hasim Purba," kata Ketua Panitia wilayah Sumut, Dr Ir Masri Sitanggang MP yang didampingi  Ketua Panitia Nasional Pra Kongres  Boemipoetra Nusantara, Muhardi Zainudin ketika ditanya wartawan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:berbagai sumber
Kategori:Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/