Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
14 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Riau

Proyek Pembangunan Turap Tiba-tiba Beralih ke Desa Lain, Warga Kelurahan Mundam Dumai Protes

Proyek Pembangunan Turap Tiba-tiba Beralih ke Desa Lain, Warga Kelurahan Mundam Dumai Protes
Surat pembangunan proyek turap di Dumai yang bermasalah. (Istimewa)
Rabu, 12 September 2018 00:43 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
DUMAI - Proyek pembangunan turap‎ yang seharusnya dikerjakan di Kelurahan Mundam, malah dilaksanakan di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau. Beralihnya proyek itu membuat warga Kelurahan Mundam protes dan meminta pembangunan dikembalikan ke daerah mereka.

"Ini jelas ada kesalahan dalam membangun proyek turap, harusnya di Kelurahan Mundam tempat kami, kok malah di Teluk Makmur. Ada unsur sengaja memindahkan proyek itu," ujar tokoh masyarakat Kelurahan Mundam, Budi, Selasa (11/9/2018).

Ketahuannya pemindahan proyek itu diketahui oleh warga karena plang proyek yang dipancang di lokasi pembangunan turap bertuliskan lokasi Kelurahan Mundam. Namun, proyek yang dikerjakan CV Buana Negeri itu malah dibangun di sekitaran Pelabuhan Koneng, Teluk Makmur dengan nilai kontrak Rp 610.688.339,80.

?"Plang proyeknya ada tulisan Mundam, dari situlah kami tahu ternyata dipindahkan proyek itu. Padahal, kami sudah lama mengajukan pembangunan turap di daerah kami, sejak tahun 2016 lalu," kata Budi.

Budi menyebutkan, warga Mundam tidak memiliki kepentingan dalam pembangunan proyek tersebut. Mereka meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau membangun turap di daerah mereka agar rumah warga tidak mengalami abrasi.

"Kondisi rumah warga kami sudah mengkhawatirkan pak, abrasi mulai mengancam. Kalau tidak dibangun turap, habislah rumah kami ditelan air laut. Ini pengajuan kami direalisasikan, tapi proyeknya malah dipindahkan ke daerah sebelah," keluh Budi.

Pihak Kantor Kecamatan Medang Kampai akhirnya mengetahui adanya peralihan proyek turap tersebut, hingga dilakukan mediasi antara warga Mendam dengan pihak kontraktor dan tokoh masyarakat Teluk Makmur. Setelah ditelusuri, ternyata ada seorang anggota DPRD Dumai yang berdomisili di Teluk Meranti tersebut.

"Kami tidak ingin menuduh, tapi kenyataannya mereka membangun turap di Teluk Makmur itu ada kepentingannya. Di situ ada Pelabuhan Koneng milik Pak Koneng. Proyek itu hak warga kami yang dirampas kepentingan pelabuhan," ucap Alihan, warga lainnya. 

Setelah dilakukan mediasi oleh Plt Camat Mdang Kampai, Muhammad Zakir,? para pihak baik warga Teluk Makmur maupun masyarakat Mundam dan kontraktor pelaksana sepakat untuk mengembalikan proyek itu ke tempat semula, yaitu di Mundam. 

"?Kami berharap peralihan proyek yang memiliki kepentingan itu tidak terjadi lagi. Kami masyarakat Kelurahan Mundam, ingin proyek itu dikembalikan ke tempat awalnya, di daerah kami," ucap tokoh masyarakat setempat, bernama Anwar.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau Dadang Eko Purwanto saat d?ihubungi belum menjawab. Pesan yang dikirim juga belum berbalas.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/