Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
19 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
7 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
7 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
6 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mantan Bos Bulog Sarankan Impor Beras, Buwas Murka: Jangan Jadi Pengkhianat RI

Mantan Bos Bulog Sarankan Impor Beras, Buwas Murka: Jangan Jadi Pengkhianat RI
Kamis, 20 September 2018 01:12 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, bertahan pada posisinya yang menolak impor beras. 

Dia bahkan mengatakan ada mantan Dirut Bulog yang mendorong adanya beras impor, menjadikan pihak tersebut sebagai pengkhianat negara.

"Ada mantan Dirut Bulog yang berpendapat harus impor. Mantan Dirut Bulog jangan jadi pengkhianat negara lah," kata dia di Kantor Pusat Bulog, Rabu (19/8/2018).

Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, mengatakan agar jangan ada lagi pihak yang memprovokasi masyarakat. "Jangan memperkeruh situasi soal perberasan. Biar kita yang berwenang, yang punya data yang berpendapat," ujarnya.

Stok beras nasional saat ini dinilai cukup sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor komoditas tersebut.

Buwas menuturkan dari data disebutkan kebutuhan beras per bulan sekitar 2,4-2,7 juta ton, dihitung dari konsumsi per individu sebanyak 130 kg/tahun. 

"Harusnya dibagi per usia, jangan dipukul rata. Bayi kan ga makan nasi, paling makan bubur, berapa sih berasnya. Sehingga seolah-olah tidak akan pernah cukup produksinya."

"Impor itu akan menyerap devisa negara yang besar, apalagi dengan kondisi dolar sekarang, jadi kalau tidak diperlukan, mubazir, untuk apa?" tegas dia.

"Pak JK, Bu Menkeu minta konsumsi dikurangi supaya rupiah bisa menguat. Eh malah ada yg teriak harus impor".***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNBCIndonesia.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/