Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
3 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
2 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
33 menit yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
6
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
14 menit yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Home  /  Berita  /  Riau

Perairan Riau Seharusnya Diawasi Lima Kapal Pengawas, DKP Cuma Punya Satu

Perairan Riau Seharusnya Diawasi Lima Kapal Pengawas, DKP Cuma Punya Satu
Ilustrasi. (Internet)
Jum'at, 21 September 2018 10:34 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Panjang garis pantai di perairan Provinsi Riau yang mencapai 2.000 kilometer idealnya harus diawasi dengan lima kapal pengawas. Akan tetapi, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau hanya memiliki satu kapal.

"Kita sangat minim cuma punya satu kapal di Dumai. Ini juga sudah kami sampaikan ke DPRD, kami minta bantuan anggaran untuk pengadaan kapal," kata Kepala DKP Provinsi Riau, Herman Mahmud di Pekanbaru, Jumat (21/9/2018).

Herman menyadari, bahwa DKP Riau seharusnya minimal punya lima kapal pengawas untuk dioperasikan di setiap UPT. Di mana, DKP Riau sendiri memiliki 3 UPT yang ada di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir (Rohil) dan Tembilahan. Lantaran armadanya tidak mencukupi tersebut, Herman pun tidak menampik bahwa pencurian ikan tidak dapat terhindarkan. Begitu juga dengan potensi konflik antar nelayan yang cukup tinggi.

"Tahun depan kita minta adakan kapal. Minimal kita minta lima kapal, setiap UPT harus ada kapal," ujarnya.

Mengenai tafsiran anggaran, lanjut Herman, untuk membeli satu kapal pengawas jenis Napoleon dibutuhkan dana sekitar Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar.

"Kalau yang paling layak, satu kapal anggarannya Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar. Itu jenis pemburu Napoleon," tuturnya. ***

Kategori:Riau, Pemerintahan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77