Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
20 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
20 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
3 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  Riau

Unjuk Rasa di DPRD Riau, Massa FPR Sebut Ada Rezim Anti Rakyat

Unjuk Rasa di DPRD Riau, Massa FPR Sebut Ada Rezim Anti Rakyat
Senin, 24 September 2018 15:18 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Berunjuk rasa di Gedung DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, ratusan massa Front Perjuangan Rakyat (FPR) Riau, menolak kebijakan pemerintah investasi yang dianggap menyengsarakan rakyat. Aksi yang digelar dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Senin, (24/9/2018) ini, diantaranya memprotes rendahnya harga kelapa yang dianggap setara bahkan lebih rendah daripada harga permen.

Hal ini dikarenakan kelapa merupakan pencaharian utama masyarakat, khususnya petani di Indragiri Hilir, Riau. Selain itu, massa juga diantaranya menuntut agar DPRD Kota menyampaikan kepada pusat, agar pemerintah mempertimbangkan untuk keluar dari dari IMF, berkaitan dengan rencana Indonesia akan menjadi tuang rumah di kegiatan Annual Meeting IMF-World Bank di Bali, pada Oktober 2018 mendatang.

Pasalnya, massa menganggap selama ini IMF dan World Bank banyak menjerat negara berkembang dengan program utang.

"Tolak seluruh program IMF dan World Bank yang memberatkan petani dan masyarakat kecil," ujar salah seorang orator aksi.

Selain itu, tampak pula massa aksi menuliskan pemerintahan saat ini merupakan Rezim Anti Rakyat, atas kebijakan - kebijakan diatas yang telah merugikan pihak masyarakat, khususnya petani di Riau. ***

Kategori:Riau, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/