Forkopimda Riau Gelar Safari Sinergitas Pemilu 2019 di Kabupaten Kampar
Penulis: Syawal Jose
Sementara itu dari Forkopimda Kampar dihadiri oleh Bupati Kampar, Wakil Bupati Kampar, Sekda Kampar, ketua DPRD Kampar, Kapolres Kampar, Ketua Panwaslu kampar, ketua KPU Kampar, ketua MUI para pimpinan partai di Kampar serta undangan lainnya.
Bupati Kampar menyampaikan pada kata sambutannya bahwa masyarakat Kabupaten Kampar mempunyai filosopi tali bapilin tigo, yaitu, pemerintah, agama dan adat.
"Insyaallah tiga unsur ini selalu kompak, hingga masyarakat punya pegangan aturan yang menjadi pegangan masyarakat kampar, menjadi komitmen bersama dalam menjaga keamanan. Jadi insyaallah masyarakat Kampar insyaallah menjaga keamanan pada Pilpres dan Pileg 2019," ucapnya.
Bupati Kampar ini juga mengingatkan Pilpres dan Pileg itu hanyanya sekali dalam lima tahun. Oleh karena itu ia berharap jangan saling menyakiti satu sama lain.
"Beda pilihan Pilpres dan Pileg itu hanyalah sekali dalam lima tahun, setelah itu kita berkawan lagi. Oleh karena itu menjelang Pilpres dan Pileg marilah kita saling menjaga, karena kita ini semuanya berkawan," ujarnya.
Selain itu Bupati Kampar juga menjelaskan arti tali bapolin tigo dihadapan para undangan ini.
"Tali bapilin tigo ini artinya adalah kami sangatlah solid, apalagi kehadiran pak kapolda dan forkompinda kensini, insyaallah kami orang Kampar makin kompak dan menambah semangat untuk menjaga kemanan. Tak ada lagi alasan bagi kami untuk tidak aman," tuturnya.
Sementara itu Kapolda Riau Irjenpol Widodo Eko juga dalam kata sambutannya menyampaikan, bahwa keamanan merupakan salah satu syarat mutlak dalam sendi kehidupan, terutama dalam sebuah kegiatan untuk menciptakan stabilitas kemanan,
"Menciptakan sebuah stabilitas keamanan tidak hanya mengandalkan kepolisian saja, tidak bisa bersama TNI saja, tapi harus juga ada partisipasi segenap masyarakat," sebut Kapolda Riau.
Kapolda Riau juga mengatakan kondisi keamanan di Riau kondusif, akan tetapi kondusif tersebut tidak mungkin bisa diamankan seratus persen. Namun masih bisa diatasi dengan kondusif.
"Tentu tidak 100 persen karena ada dinamika-dinamika juga di dalamnya. Mari kita manjaga bersama kondusifitas sampai pada hari tenang," ungkapnya.
Lebih lanjut Kapolda Riau, bahwa bukan ancaman fisik yang ditakuti, karena menurutnya kalau fisik masih bisa diatasi. Akan tetapi sosial media yang ada digenggaman yang sering mengganggu.
"Jangan mudah percaya pemberitaan-pemberitaan yang berselewengan di sosial media. Apalagi isinya menjelek-jelekkan dan fitnah. Ini yang berbahaya, padahal agaman kita sendiri melarang fitnah, mereka yg melakukan fitnah. Jadi kampanye negatif tersebut membuat tidak tentram. Dan hati-hati juga dengan pemberitaan yang hoaks, karena cyber ini kita dapat back dari Mabes Polri," jelas pria bintang dua ini.
Ia menambahkan dengan mengajak seluruh masyarakat Riau, khususnya masyarakat Kota untuk dimasa pemilu dengan rasa gembira, jangan tegang. ***
Kategori | : | Politik, Riau, Pemerintahan, Umum, GoNews Group |