Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
22 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
19 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Baru 9,09 Persen yang Divaksin MR, Rubella Sudah Mengintai Anak-anak dan Ibu Hamil di Siak

Baru 9,09 Persen yang Divaksin MR, Rubella Sudah Mengintai Anak-anak dan Ibu Hamil di Siak
Senin, 01 Oktober 2018 16:16 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK - Banyaknya kasus Congenital Rubella Syndrome (CRS) yang terjadi di Indonesia termasuk di wilayah Kabupaten Siak ternyata tak mengubah pendirian orangtua untuk membawa anaknya imunisasi vaksin Measle-Rubella (MR).

Hal itu terbukti dengan rendahnya capaian imunisasi MR di Kabupaten Siak yang hanya 9,09 persen dari jumlah 147 ribu anak usia 9 bulan hingga di bawah 15 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, dr Tony Chandra saat dikonfirmasi GoRiau.com mengatakan kasus Rubella sebenarnya sangat banyak terjadi di Siak. Bahkan anak seorang dokter pun ada yang terkena virus berbahaya itu.

"Kasus yang terjadi pada Restu itu salah satu contohnya. Masih ada lagi 12 kasus yang sama di Kecamatan Bungaraya, dari 13 yang terkena campak, 12 diantaranya positif Rubella. Kita sudah mulai 1 Agustus 2018, tapi respon masyarakat sangat rendah. Baru 9,09 persen saja anak di Siak yang divaksin MR," kata dr Tony, Senin (1/10/2018).

Dari hasil survei laboratorium yang sudah dilakukan tim Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Siak ada tiga kecamatan yang sudah positif akan menjadi penyebaran virus mematikan ini. Tiga kecamatan itu, Bungaraya, Sungai Apit dan Sungai Mandau.

"Saya sebagai kepala Dinas Kesehatan punya tanggung jawab yang besar untuk melakukan pencegahan penyebaran virus yang mudah menular dan berbahaya ini, terkhusus kepada ibu hamil. Ibu hamil ini tidak bisa diberi vaksin, makanya jika sudah tertular, akan mempengaruhi fisik bayinya," kata dr Tony.

Seorang ibu hamil yang sudah terkena virus Rubella ini, implikasi yang dapat terjadi ialah janin yang lahir pertumbuhannya bisa terhambat, menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, lahir mati, serta berbagai cacat lahir, tapi semua ini tergantung berapa lama si Ibu terkena virus.

Resiko paling tinggi terjadi selama tahap awal perkembangan bayi dan mulai menurun ketika kehamilan bertambah besar. Jika terkena rubella selama 12 minggu pertama kehamilan, ada kemungkinan besar (hingga 85 persen) bayi mengalami sindrom rubella congenital.

Ada banyak masalah serius yang berhubungan dengan sindrom rubella kongenital, yang paling umum adalah ketulian, cacat mata yang bisa memicu kebutaan, cacat pada jantung, dan masalah neurologis seperti keterbelakangan mental. Cacat lainnya bisa muncul saat lahir atau terlihat nanti pada masa kanak-kanak.

"Konsekuensi yang berat ini harus diterima masyarakat jika tidak ingin anaknya divaksin MR. Makanya kami kembali menekankan pentingnya anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk divaksin MR. Bawa anak-anak kita sedini mungkin untuk divaksin MR," tandasnya lagi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/