Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
13 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
10 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

56 Siswa SMP di Pekanbaru Nekat Sayat Tangan Berawal dari Tontonan Youtube

56 Siswa SMP di Pekanbaru Nekat Sayat Tangan Berawal dari Tontonan Youtube
Selasa, 02 Oktober 2018 07:32 WIB
PEKANBARU - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto ikut berkomentar ihwal kejadian 56 Puluhan siswa SMP di Pekanbaru, Riau yang ketahuan menyiksa diri sendiri dengan cara menyayat tangan dengan benda tajam. Mereka lakukan itu setelah meminum berenergi karena terpengaruh usai menontonnya di media sosial yang beredar di internet.

''Kami menyayangkan atas kejadian ini. Siswa harus selektif mengakses informasi di internet. Hindari mengakses konten-konten yang negatif karena bisa mempengaruhi cara berfikir dan berperilaku,'' kata Susanto sebagaimana dilansir GoRiau.com dari Okezone, Selasa (2/10/2018).

Menurut dia, pelarangan menggunakan internet terhadap anak di bawah umur sangat susah dilakukan, sebab kini banyak sekali media yang bisa dijadikan alat untuk mereka mengakses dunia maya. Ia meminta kepada seluruh anak di Indonesia untuk mencoba hal aneh-aneh yang ada di internet.

''Kita saat ini memang tak bisa menghindari internet tapi harus selektif. Kami mengimbau kepada anak Indonesia jangan mudah meniru apa yang ada dalam Youtube, medsos atau media lain,” jelasnya.

Ia berharap Badan Narkotika Nasional (BNN) tingkat kabupaten dan kota aktif memberikan bimbingan dan deteksi dini agar anak usia sekolah tidak terpapar penyalahgunaan narkoba. Sebab penggunaan barang haram itu akan merusakak masa depan anak.

''Selama ini KPAI terus memaksimalkan advokasi kepada stakeholders pendidikan agar sekolah memaksimalkan literasi internet. Karena ini merupakan urgensi,'' jelasnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:okezone.com
Kategori:GoNews Group, Riau, Umum, Pendidikan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/