Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
3
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
4
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
5
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
3 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tanggapi Hoaks Ratna Sarumpaet yang Mengaku Dianiaya Ternyata Sedot Lemak, Ini Sikap RJCI..

Tanggapi Hoaks Ratna Sarumpaet yang Mengaku Dianiaya Ternyata Sedot Lemak, Ini Sikap RJCI..
Rabu, 03 Oktober 2018 21:19 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Relawan Jokowi Center Indonesia (RJCI) di Provinsi Riau turut memberikan tanggapannya, terkait terungkapnya kabar hoaks aktivis perempuan Ratna Sarumpaet yang sebelumnya mengaku dianiaya atau dikeroyok oleh sejumlah oknum di Bandung, beberapa hari lalu.

Ketua Umum RJCI, Raya Desmawanto, Rabu, (3/10/2018) menyatakan sikap, atas pertanggungjawaban Ratna Sarumpaet yang akhirnya mengakui kebenaran kejadian, yakni bahwa wajah bengkaknya disebabkan operasi sedot lemak di Rumah Sakit.

Raya mengungkapkan, Ratna telah meminta maaf dan secara terbuka mengakui kebohongannya. RJCI menilai posisi Ratna adalah sebagai pelaku hoaks, namun juga sebagai 'korban' dari orang disekitar yang memanfaatkan dan menggoreng kebohongannya untuk merusak dan menghancurkan kredibilitas pemerintah yang sah, termasuk institusi kepolisian.

Namun begitu, meskipun RJCI dan semua pihak yang menjadi korban atas kegaduhan hoaks buatan Ratna, tetapi proses hukum harus tetap ditegakkan sebagai bentuk supremasi hukum.

Kemudian, RJCI juga menuntut semua pihak yang turut serta menyebarkan berita bohong tersebut untuk bertanggung jawab secara hukum dan sosial.

"Kita mendukung Institusi kepolisian untuk menindak secara hukum orang - orang yang dengan sengaja menjadikan hoaks Ratna sebagai panggung politik, untuk menghantam kredibilitas pemerintah dan mendapat keuntungan dari penyebaran hoaks secara massif tersebut," ujarnya.

Selain itu, Raya kemudian mengapresiasi dan ikut bangga atas kerja cepat, cermat dan profesional institusi kepolisian sebagai garda utama penegakan hukum di republik ini dalam mengungkap kasus produksi dan distribusi hoaks Ratna Sarumpaet dan rekan - rekan penyebar hoaksnya.

Akan tetapi, diharapkan kepada seluruh anggota RJCI di Indonesia, pendukung dan simpatisan Presiden Joko Widodo agar tidak melanjutkan pembulian kepada Ratna dan rekan - rekannya, dan agar mempercayakan seluruh penyelesaian masalah ini kepada hukum yang berlaku.

Raya juga menghimbau agar seluruh anggota RJCI, pendukung dan simpatisan Presiden Joko Widodo untuk tidak meniru strategi pihak tidak bertanggung jawab, dengan terlibat dalam produksi hoaks dan menyebarluaskannya. Ia berharap, semua pihak akhirnya mampu menjadikan Pemilu, khususnya tahun 2019 yang kini didepan mata menjadi panggung kegembiraan berdemokrasi, yang sehat, cerdas, beradab, dan produktif. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/