Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
2
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
23 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
3
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
Umum
23 jam yang lalu
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
4
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
Umum
23 jam yang lalu
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
5
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
10 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
6
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
1 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Riau

Mendagri: Kasus Kepala Daerah Terjerat Korupsi Harus Jadi Warning Bagi yang Baru Terpilih

Mendagri: Kasus Kepala Daerah Terjerat Korupsi Harus Jadi Warning Bagi yang Baru Terpilih
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
Kamis, 11 Oktober 2018 01:51 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, merasa prihatin dengan masih terjadinya operasi tangkap tangan yang menjerat para kepala daerah.

Harusnya, kasus kepala daerah yang terjerat korupsi jadi warning bagi kepala daerah yang lain. Khususnya, bagi kepala daerah yang baru dilantik. Sehingga mereka tidak jatuh dan terjerat kasus yang sama.

Tjahjo mengatakan itu di Jakarta, saat diwawancarai para wartawan di sela-sela pertemuan dengan Dewan Perwakilan Daerah di komplek parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Tjahjo sendiri mengaku prihatin sampai saat ini masih ada  kepala daerah yang kena jerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia minta, kasus kepala daerah terjaring operasi OTT dijadikan warning, terutama bagi kepala daerah yang baru terpilih.

''Ini warning," kata Tjahjo.

Tjahjo pun kemudian bercerita tentang inisiatifnya mengajak para gubernur yang baru dilantik Presiden Jokowi bertemu dengan pimpinan KPK. Di KPK, para kepala daerah diberi pemahaman utuh dan rinci tentang area rawan korupsi dan tentang segala hal yang terkait dengan pencegahan korupsi. Ia berharap, langkahnya membawa para kepala daerah yang baru dilantik berdiskusi dengan pimpinan KPK bisa memberi efek positif. Terutama dalam membangun semangat serta komitmen anti korupsi di daerah.

''Teman-teman gubernur yang baru dilantik oleh Bapak Presiden, kemarin  kami ajak untuk ketemu KPK. Setidaknya mari sama-sama melakukan pencegahan. Fungsi pencegahan diutamakan. Saya ajak dengan KPK supaya teman-teman gubernur pahamarea rawan korupsi yang berkaitan dengan perencanaan anggaran, perizinan, pajak dan retribusi mekanisme pembelian barang dan jasa dan lain-lain," kata Tjahjo panjang lebar.

Tjahjo menjelaskan tentang kasus yang menjerat Bupati Pasuruan, Jawa Timur. Kata Tjahjo, kementeriannya telah mengambil langkah menunjuk wakil bupati sebagai pelaksana tugas bupati. Langkah ini semata untuk menjamin agar roda pemerintahan di Pasuruan tetap berjalan normal. Pertimbangannya memang karena Bupati Pasuruan telah berstatus tersangka dan sudah ditahan KPK.

''Untuk Malang karena yang bersangkutan sedang dalam proses penyelidikan walaupun statusnya tersangka yang masih belum kami tunjuk Plt- nya sampai nanti dengan proses penyelidikannya sampai dimana," kata Tjahjo.

Tjahjo sendiri mengaku sedih dengan masih banyaknya kepala daerah yang kena jerat kasus korupsi. Terlebih dari tahun ke tahun, kepala daerah yang kena kasus korupsi kecenderungannya meningkat. Padahal, dari sisi sistem pengawasan dan pencegahan sudah baik. Komisi anti rasuah pun aktif memberikan supervisi. Mestinya, ini jadi perhatian bersama. Khususnya bagi para kepala daerah.

"Sistemnya sudah bagus, fungsi pencegahannya terus ditingkatkan. Memahami area rawan korupsi sudah terus. Seluruh kementerian/ lembaga juga sudah bekerja sama dengan KPK. Jadi kembali ke manusianya," kata Tjahjo. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/