Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
8 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
2
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
8 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
3
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
9 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
4
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
8 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
5
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
8 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
4 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Refleksi 19 Tahun Pembangunan Kabupaten Pelalawan

Refleksi 19 Tahun Pembangunan Kabupaten Pelalawan
Pemerintah Kabupaten Pelalawan memberikan penghargaan kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi RI (BPPT RI) atas dedikasi dan pemikirannya dalam pendampingan pembangunan di Kabupaten Pelalawan.
Kamis, 11 Oktober 2018 18:59 WIB
Penulis: Farikhin
PANGKALANKERINCI - Bermula dari Kerajaan Pekantua yang didirikan oleh Maharaja Indera (sekitar tahun 1380 M) yang datang dari kerajaan Temasik (Singapura). Lokasi kerajaan ini berada di Hulu Sungai Pekantua, lebih kurang 20 Km di Hulu Muaratalam Kampar (anak sungai Kampar, sekarang Desa Tolam, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau), pada tempat yang bernama 'Pematang Tuo'.

Sekitar tahun 1725 M, diumumkan oleh Maharaja Dinda II, bahwa dengan kepindahan itu maka nama Kerajaan Pekantua Kampar diganti menjadi Kerajaan Pelalawan yang maknanya adalah tempat laluan atau tempat yang sudah lama dicadangkan.

Sejak saat itu, resmilah nama Kerajaan Pekantua Kampar diganti dengan Kerajaan Pelalawan. Dan nama ini terus dipakai sampai Kerajaan Pelalawan berakhir meleburkan diri menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU No 53 Tahun 1999, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 12 Oktober 1999.

Sementara peresmian operasionalnya dilakukan oleh Gubernur Riau pada tanggal 5 Desember 1999, dimana Pangkalan Kerinsi sebagai Ibu Kota Kabupaten Pelalawan.

Pembentukan Kabupaten Pelalawan atas dasar kesepakatan dan kebulatan tekad bersama yang dilakukan melalui musyawarah besar masyarakat Kampar Hilir pada tanggal 11 s/d 13 April 1999 di Pangkalan Kerinci.

Rapat tersebut menghadirkan seluruh komponen masyarakat yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, lembaga-lembaga adat, kaum Intelektual, cerdik pandai dan alim ulama.

Dari musyawarah besar tersebut ditetapkan Pelalawan yang bermula dari Kerajaan Pekantua, yang melepaskan diri dari Kerajaan Johor tahun 1699 M, kemudian berkuasa penuh atas daerah ini.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/12102018/pelalawan2-7646.jpgSuasana paripurna hari jadi Kabupaten Pelalawan.

Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Riau No. KPTS.528/XI/2000 tangal 9 November tahun 2000 tentang diresmikannya keanggotaan DPRD Kabupaten Pelalawan hasil Pemilu tahun 1999 sebanyak 25 orang.

Pengambilan sumpah dilaksanakan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang atas nama Ketua MA RI tanggal 15 November tahun 2000.

Dengan terbentuknya Legislatif (DPRD) Kabupaten Pelalawan, maka pemilihan Bupati Pertama dilakukan pada tanggal 5 Maret 2001 melalui Sidang Paripurna, terpilihlah pasangan T Azmun Jaafar SH dengan ABD Anas Badrun sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan Periode 2001 s/d 2006.

Pada tanggal 5 April 2004 diadakan Pemilihan Anggota DPRD Kabupaten Pelalawan secara langsung dipilih oleh rakyat. Dari hasil pemilihan tersebut terbentuk DPRD Kabupaten Pelalawan dengan Surat Keputusan No.KPTS.508/VIII/2004 tentang Anggota Dewan Kabupaten Pelalawan masa jabatan 2004-2009 yang diresmikan pengangkatannya.

Setahun setelah Pemilihan Anggota DPRD tepatnya tanggal 8 Februari 2006 diadakan pemilihan Bupati / Wakil Bupati secara langsung dipilih oleh rakyat, hasil pemilihan tersebut memenangkan pasangan T Azmun Jaafar dengan Rustam Effendi yang kemudian di kukuhkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.131-14-94 Tahun 2006 tentang pengesahan pemberhentian dan pengangkatan Bupati Pelalawan Propinsi Riau.

Cerita diatas merupakan sepenggal sejarah berdirinya Kabupaten Pelalawan, disampaikan oleh salah satu tokoh pendiri kabupaten Prof Dr H Detri Karya pada kesempatan rapat paripurna istimewa HUT Kabupaten Pelalawa ke-19 bertempat di Gedung Daerah Laksmana Mangkudiraja, Pangkalan Kerinci, Kamis (11/10/2018).

Sidang paripurna istimewa dipimpin oleh Ketua DPRD Pelalawan H Nasarudin didampingi Wakil Ketua I Supriyanto dan Wakil Ketua II Indra Kampe.

Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Biro Pemerintahan Sudarman, Bupati Pelalawan HM Harris, Wakil Bupati H.Zardewan, Sultan Pelalawan Assyaidis Syarif Kamaruddin Haroen, Anggota DPRD Propinsi Riau Husni Thamrin dan Sewitri, Sekda Pelalawan Tengku Mukhlis, Forkompinda, Ketua Komisi dan Anggota DPRD Pelalawan, Mantan Bupati Pelalawan H Rustam Effendi, Mantan Wakil Bupati Pelalawan H Marwan Ibrahim, Kepala OPD, para Camat, tokoh pendiri Kabupaten Pelalawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda Pelalawan Ketua KNPI Adi Sukemi, Paguyuban se Kabupaten Pelalawan.

Pembuka sidang paripurna hari jadi Kabupaten Pelalawan ke-19 tahun, Ketua DPRD Nasaruddin memohon maaf atas pelaksanaan sidang paripurna yang digelar pada hari ini, mengingat hari jadi Kabupaten Pelalawan bertepatan besok di hari Jumat, 12 Oktober 2018 dan waktu sangat singkat dengan rangkaian acara yang dilaksanakan maka rapat paripurna dilakukan pada hari ini.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/12102018/pelalawan3-7645.jpgSuasana paripurna hari jadi Kabupaten Pelalawan.

"Mohon maaf rapat paripurna kita laksanakan lebih awal hari ini karena besok itu hari jadi Kabupaten Pelalawan di hari jumat, waktunya singkat dengan rangkaian acara yang dilaksanakan. Oleh karenanya kita majukan hari ini, besok Jumat kita akan melaksanakan upacara benderanya,” ungkap Nasarudin.

Bupati Pelalawan, HM Harris dalam sambutannya mengatakan hari jadi Kabupaten Pelalawan ke-19 tahun ini memiliki kekuatan dan kemampuan dalam menumbuhkan ekonomi yang dikelola dengan menggunakan inovasi saat ini.

"Inovasi yang dilaksanakan berbasis ilmu pengetahuan dengan menumbuhkan serta mengedepankan ekonomi kerakyatan. Pendekatan yang kita lakukan ini menjadi langkah revitalisasi ekonomi kerakyatan dalam mewujudkan Pelalawan Emas (Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera)," paparnya.

Bupati dua periode ini mengungkapkan, sejak tahun 2016-2021 pemerintah daerah dengan tujuh program prioritas pembangunannya adalah program yang berkelanjutan untuk melangkah tujuan bersama menjadikan daerah ini menjadi Pelalawan Emas dengan inovasi dan tekhnologi.

"Pernah menjadi kabupaten tertinggal di Indonesia sejak tahun 2006 dengan lima indikator permasalahan, akan tetapi saat sekarang Pelalawan mampu bangkit bahkan di perhitungkan secara nasional dengan prestasi dan keunggulan yang di milikinya," sebutnya.

Tokoh masyarakat dan pendiri Kabupaten Pelalawan H Rustam Effendi dan Prof Dr H Detri Karya di hari jadi Kabupaten Pelalawan ke-19 berharap pemerintah kabupaten mengkedepankan pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Tidak hanya sasarannya secara nasional akan tetapi secara internasional, seperti kita sekarang mempromosikan wisata bono dan kawasan teknopart yang akan menjadi kebanggaan serta warisan bagi generasi Pelalawan muda kedepannya, serta pentingnya menjaga kondusifitas daerah, persatuan dan kesatuan serta hindari pertikaian antar sesama mengingat masyarakat yang heterogen dengan kemajemukan suku, agama dan ras yang berdomisili di Kabupaten Pelalawan ini," jelas Rustam Effendi.

Diera pemerintahan HM Harris, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus melakukan berbagai upaya guna memperkuat pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan terkini serta tantangan globalisasi.

Tak tanggung-tanggung, tujuh (7) program prioritas pembangunan telah berjalan. Diantaranya Pelalawan Sehat, Pelalawan Cerdas, Pelalawan Terang, Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan (PPIDK), Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Pengembangan Obyek Wisata Bono dan Program Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan.

Berpijak pada visi yang digariskan para inisiator dan pendiri Kabupaten Pelalawan, yaitu terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera, melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh pertanian unggul dan industri tangguh dalam masyarakat yang beradat, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu 2030.

Pemkab Pelalawan senantiasa terus memperkuat upaya-upaya pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini dan tantangan globalisasi yang sudah berada di depan mata.

"Harus diingat, bahwa tantangan yang kita hadapi tidak dapat lagi dikelola dengan cara-cara biasa seperti dulu. Mengharuskan kita untuk mengubah pola pikir, pola bertindak, pendekatan kebijakan yang berbasis pengetahuan dan teknologi. Artinya, bahwa pengelolaan ekonomi yang hanya mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam saja tidak akan menguntungkan bagi masa depan daerah ini," ujar Harris, dalam suatu kesempatan.

Sudah seharusnya, pengelolaan pembangunan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan mengedepankan penguatan sistem inovasi. Dengan demikian, daya saing daerah dapat terwujud sebagai langkah awal untuk mensejahterakan masyarakat dan memacu kemajuan daerah.

"Intinya, kita harus kreatif dan terus melahirkan inovasi-inovasi baru," ujar Harris lagi, kepada GoRiau.

Untuk mencapai sasaran tersebut ditambah dengan kondisi serta tantangan yang ada, maka pemerintah telah merumuskan visi pembangunan yakni 'Pembaharuan Menuju Kemandirian Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Pelalawan'.

"Dengan target-target yang telah dicapai saat ini, kondisi sekarang telah berbeda jauh dari kondisi 19 tahun sebelumnya. Saat ini, pelayanan umum kepada masyarakat sudah semakin membaik, indikator keberhasilan pembangunan ekonomi meningkat, jumlah unit infrastruktur yang dibangun semakin banyak," ungkapnya.

Sambung dia, hal ini sebagai konsekwensi dari program pembangunan yang dilakukan pemerintahan daerah pada dua periode sebelumnya dan begitu juga dampak dari pelaksanaan pembangunan yang dikoordinasi oleh Pemda, termasuk peran swasta dan dunia usaha yang terus meningkat sebagai akibat membaiknya daya saing dan terjaganya suasana kondusif daerah.

Memasuki usia Kabupaten Pelalawan yang ke 19, tingkat keberhasilan pembangunan dalam jangka waktu satu tahun terakhir berdasarkan target capaian utama RPJMD, yang meliputi penurunan tingkat kemiskinan, mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja sehingga tingkat pengangguran semakin berkurang.

Tingkat kualitas hidup masyarakat yang ditunjukkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mendekati rata-rata IPM Provinsi Riau, serta membaiknya kinerja keuangan daerah.

"Pertambahan investasi di Kabupaten Pelalawan dalam beberapa tahun terakhir ini sebagian besar memang berupa ekspansi pada perusahaan-perusahaan yang sudah ada," sebut Harris.

Menurutnya, pertambahan investasi yang cukup besar di Kabupaten Pelalawan ini tentu tidak lepas dari upaya-upaya pemerintah dalam mempromosikan potensi daerah, serta upaya semua pihak dalam melindungi investasi yang sudah ada. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa semua lapisan masyarakat berhasil menjaga suasana yang kondusif bagi berkembangnya investasi di daerah ini.

Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi yang besar serta kondusifnya daerah ini secara otomatis mengundang para pendatang masuk ke Kabupaten Pelalawan dengan rata-rata 5 persen dari jumlah penduduk per tahun.

Dan saat ini, dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan indeks pembangunan manusia, mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya ekonomi, serta meningkatkan daya saing daerah menuju peningkatan daya saing nasional, ditetapkan 7 Prioritas pembangunan daerah.

Duet Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan HM Harris dan Drs Zardewan MM, Periode 2016-2021 berkomitmen membangun daerah dengan program-program inovatif guna mewujudkan kemakmuran masyarakat mandiri.

Program ini dikembangkan Harris semasa ia menjabat Bupati Periode Pertama (2011-2016). Hal itu disampaikan kepada masyarakat dengan terus memenuhi kebutuhan mereka mulai dari kesehatan pendidikan, infrastruktur dan lain lain-lain.

Selain itu, aparatur pemerintah daerah hingga desa mau bekerja sama memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakatnya. Sehingga optimistis mewujudkan Kabupaten Pelalawan bisa berubah menjadi daerah berkembang pembangunannya sekaligus pemerataannya.

Kondisi ini sudah dirasakan masyarakatnya usai Bupati Harris menjalankan program unggulanya, dikenal dengan tujuh program unggulan.

Kemudian, jargon lanjutkan pun diisyaratkan Pemkab dengan Program Pelalawan Lancar menuju Pelalawan Emas (Ekonomi Mandiri Aman Sejahtera).

Pelalawan Lancar ini merupakan satu dari tujuh program pembangunan dilaksanakan dan direalisasikan semasa periode pertamanya dengan Program Pelalawan Lancar ini, setidaknya pemerintah bisa menggesa semua kebutuhan pembangunan infrastruktur yang diinginkan warga Pelalawan.

Artinya, kebutuhan akan pembangunan infrastruktur yang diharapkan oleh masyarakat dengan nilainya berkisar diangka ratusan juta bisa dilakukan oleh masyarakat secara langsung dengan swadaya dan realisasi pekerjaanya dilaksanakan oleh pemerintahan masing-masing desa.

"Berbicara mimpi, target dan harapan, tentu takkan ada habisnya. Apalagi daerah ini merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Kampar yang lahir tanggal 12 Oktober, 19 tahun lalu," sebut Bupati Harris menutup. (advertorial)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/