Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
24 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
22 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
21 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
21 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
5
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
20 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
6
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini 5 Fakta Bencana Longsor dan Banjir yang Rendam 11 Daerah di Sumbar

Ini 5 Fakta Bencana Longsor dan Banjir yang Rendam 11 Daerah di Sumbar
Kondisi banjir yang disertai longsor di wilayah Kabupaten Tanah Datar. (Foto: BNPB)
Jum'at, 12 Oktober 2018 19:17 WIB
PADANG - Sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami bencana banjir dan tanah longsor. Musibah ini disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi sejak awal Oktober dan puncaknya Kamis (11/10/2018).

Selain merendam rumah warga, banjir disertai longsoran tanah menelan korban jiwa dan merusak infrastruktur jalan, jembatan hingga pasokan listrik.

Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Jasman menyampaikan, terkait kesiapsiagaan bencana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah mengeluarkan edaran melalui Surat Nomor 360/1223/BPBD/X-2018 perihal Peningkatan Kesiapsiagaan Aparatur Masyarakat terhadap Bencana, tertanggal 1 Oktober 2018.

Melalui surat itu, gubernur meminta para kepala daerah untuk melakukan koordinasi dan menyiapkan langkah-langkah teknis dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan aparatur dan masyarakat terhadap bencana di wilayah masing-masing. Dia mengungkapkan, berdasarkan pertimbangan atas tingginya curah hujan beberapa hari terkakhir, gubernur mengimbau para kepala daerah untuk meningkatkan kewaspadaan.

Para bupati dan wali kota diminta melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor. Selain itu juga diminta agar seluruh daerah mengaktifkan Posko Penanggulangan Bencana 1x24 jam setiap hari dan agar seluruh kepala daerah aktif berkoordinasi melalui SKPD terkait dengan daerah lain dan Pemprov untuk saling memberikan informasi kondisi di daerah masing-masing.

"Kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan lembah, juga diimbau agar mewaspadai kemungkinan terjadinya tanah longsor. Jika curah hujan tinggi dan intensitasnya lama, direkomendasikan pada masyarakat untuk segera mencari tempat yang tidak berisiko terdampak banjir dan tanah longsor,” ujarnya.

Berikut sejumlah fakta musibah banjir bandang dan tanah longsor di Sumbar seperti dikutip dari laman iNews.id :

1. Curah Hujan Tinggi

BMKG mengeluarkan peringatan dini sejak awal Oktober hingga tiga hari ke depan. Warga diminta mewaspadai potensi hujan sedang-lebat, disertai petir/kilat pada siang-sore sore malam hari di wilayah Pasaman Barat, Pasaman, Kep Mentawai, Solok, Padang Pariaman, Agam, Solok dan daerah lainnya.

2. Banjir Disertai Tanah Longsor

Guyuran hujan merendam permukiman warga. Banjir juga disebabkan luapan sungai atau banjir bandang. Daerah seperti Pasaman Barat, Pasaman, Padang Pariaman, Tanah Datar, mengalami dampak paling parah. Beberapa bahkan merenggut korban jiwa.

3. 11 Kabupaten/Kota Terendam Banjir

Pemprov Sumbar mencatat, hingga Jumat (12/10/2018) 11 kabupaten/kota terendam banjir. Yakni Kabupaten Tanah Datar, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Kepulauan Mentawai, Sijunjung, dan Kabupaten Solok, serta Kota Sawahlunto.

4. Menelan Korban Jiwa

Tiga bersaudara warga Korong Padang Toboh Nagari Paritmalintang, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, yang masih anak-anak jadi korban dalam bencana longsor.

Mereka yakni Nando (9), Restu (5), dan Raka (5 bulan). Sementara di Kabupaten Tanah Datar, seorang ibu bernama Rani (30) yang sedang hamil 6 bulan bersama dua anaknya Anis (2,5) dan Steve (10) meninggal kena longsor di Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara.

Mereka ditemukan tertimbun lumpur setebal 3 meter dijarak 3 Km dari rumahnya. Beberapa warga juga dilaporkan hilang dan terluka dengan serangkaian bencana banjir dan longsor di Sumbar. BNPB mencatat 2 orang hilang dan 10 terluka.

5. Sejumlah Daerah Terisolasi

Sedikitnya 875 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pasaman Barat, terisolasi akibat putusnya infrastruktur jembatan akibat banjir. Yakni jembatan gantung Tanjung Pangkal-Gersindo, Kecamatan Pasaman dan jembatan Silayang-Lubuk Gobing, Kecamatan Ranah Batahan.

Selain itu 1.000 rumah warga juga terendam banjir dan sebagian di antaranya hanyut. Ratusan rumah di Kabupaten Pasaman juga terendam banjir setinggi 60cm. ***

Editor:arie rf
Sumber:iNews.id
Kategori:Umum, GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/