Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
15 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
2
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
15 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kisah Terasi Sangrai Cap Koki, Terasi Praktis yang Tak 'Mengundang Tikus'

Kisah Terasi Sangrai Cap Koki, Terasi Praktis yang Tak Mengundang Tikus
Terasi sangrai cap Koki
Selasa, 16 Oktober 2018 09:18 WIB
MEDAN- Ditolak pemilik toko untuk menitipkan terasi mengilhami Ahmaddun Sitorus untuk membuat sebuah produk olahan terasi yang praktis, keren, mudah disimpan dan mudah dibawa kemanapun.

Si pemilik warung tak mau menjual terasi dengan alasan tokonya akan memancing tikus datang gara-gara bau terasi. Kenangan di sebuah warung kelontong di pajak (pasar) Kampung Lalang, Medan itu begitu membekas dalam ingatan pria yang akrab disapa Madun ini.

Alih-alih dirinya merasa gak enak pada penolakan itu, dirinya justru bersyukur karena memperoleh informasi baru, bahwa sanya menyimpan terasi sangat rentan. Aroma khas terasi yang harum itu tidak sekedar menusuk hidung anggota rumah, tapi juga 'menggoda' selera tikus untuk menjelajahi areal sekitar tempat penyimpanan terasi.

"Karena aku merasa begitu juga. Saat menyimpan terasi, satu rumah bisa bau terasi,"ucapnya kepada GoSumut Selasa (15/10/2018).

"Begitu saya mendengar informasi itu saya langsung putar otak. Benar juga ya. Saya membenarkan alasan penolakan itu dan dengan secepat itu juga pikiran saya menerawang. Diperjalanan pulang saya terus berpikir bagaimana caranya saya bisa membuat terasi yang tetap tidak mengurangi rasa lezatnya, tapi mudah disimpan dimanapun,"ungkapnya.

Akhirnya pikirannya tertuju kepada abon terasi. "Dulu ibu kos saya gemar menyimpan abon terasi. Ia membeli terasi petak kemudian digoreng sambil dihancurkan dan disimpan didalam toples,"imbuhnya. Madun kemudian mengolah hal yang sama, yaitu terasi goreng. "Tapi hal ini tidak jadi saya buat karena dengan cara menggoreng agak basah, jadi cepat tengik,"tuturnya. Kemudian ia mengubah pola masak dengan cara sangrai.

Sangrai sampai krispyMetode sangrai yang diterapkan pada terasi cap Koki adalah proses pengsangraian hingga terasi benar-benar kering. "Ditandai dengan rasa yang sudah krispy. Jadi sudah masak benar,"imbuhnya. Terasi sangrai yang sudah matang dikemas dalam kemasan plastik dan siap disantap.

"Terasi ini tidak perlu digoreng lagi. Jika mau buat sambal terasi atau sambal penyet dan sambal dabu-dabu tinggal tabur saja. Malah enak juga disantap dengan nasi panas,"akunya. Selain untuk membuat sambal, terasi cap Koki yang terbuat dari udang kecepe itu bisa dijadikan bumbu peyedap rasa untuk berbagai tumisan, seperti tumis kangkung, tumis tauge, sayur asam, mie goreng hingga nasi goreng.Dengan kemasan praktis dan sudah dalam kondisi masak, Ahmaddun menilai terasi sangrai cap Koki sangat tepat digunakan mulai dari rumah tangga, rumah makan, restoran hingga hotel.

Terasi sangrai Cap Koki kini bisa diperoleh di beberapa toko oleh-oleh khas Medan, yaitu Markisa Noerlen Jalan Sei Tuan No 7 Medan Baru telp 061-4554394-08116320178, Sate Kerang Rahmat Jalan Kruing No 3 D 081270087209, Yco Jalan Razak/Simpang Kruing, Medan.Untuk informasi lebih lanjut tentang tentang terasi Cap Koki bisa menghubungi 08126385338.*

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/