Merasa Dirugikan dengan Proyek Jembatan, Warga dan Mahasiswa Demo Pemkab Kampar
Penulis: Syawal Jose
Aksi demo sempat memanas karena sejak pagi Bupati Kampar tidak kunjung turun menemui mereka. Para pendemo sempat memaksa masuk, namun tertahan oleh puluhan polisi dan Satpol PP yang berjaga di depan pintu Kantor Bupati. Mahasiswa dan pendemo baru sedikit redam ketika Asisten II Sekda Kampar Azwan datang menemui mereka.
''Bupati sedang tugas di luar kota. Sekda akan segera menemui namun beliau sedang rapat dengan tiga agenda diatas. Kami meminta adik-adik mahasiswa dan warga sabar. Siap Salat Zuhur Sekda akan mengajak berdiskusi diatas (dalam Kantor, red),'' sebut Azwan.
Mendengar itu, warga sempat tidak terima dan mulai menyoraki Bupati. Azwan dan Satpol PP tidak lepas dari pekikan ibu-ibu Desa Merangin yang ikut menggelar demo. Namun pada akhirnya pendemo menerima usul tersebut.
Pada demo tersebut, masyarakat dan mahasiswa mendesak pemerintah Kabupaten Kampar untuk mengganti rugi lahan dan rumah yang akan digusur akibat terkena dampak proyek pembangunan jembatan. Masyarakat juga mengancam apabila itu tidak dilaksanakan dan proyek tetap dilanjutkan, maka masyarakat memastikan akan memblokir proyek tersebut.
''Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Kabupaten Kampar untuk mendengar aspirasi kami. Segera hentikan proyek tersebut sampai Pemerintah punya solusi,'' sebut Ryan, salah satu koordinator aksi demo dari kalangan mahasiswa.
Usai salat Zuhur, Sekda Kampar Yusri menetapi janji dengan menemui mahasiswa dan perwakilan warga Merangin yang terdampak pembangunan jembatan. Pewakilan Dinas PUPR Anggota DPRD asal Kecamatan Kuok Kasru dan Kapolsek Bangkinang Barat Iptu Ikwan Dewanto ikut hadir dalam rapat di lantai III Kantor Bupati Kampar tersebut. Pada kesempatan itu, Yusri mewakili Bupati membuat sejumlah kesepakatan.
''Akan ada peninjauan kembali oleh Pemerintah tentang pemenindahan proyek pembangunan jembatan ke sebelah kiri jembatan lama. Lalu nanti akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat, karena ini menggunakan APBN, bahwa adanya keberatan warga sekitar proyek pembangunan jembatan ini,'' sebut Yusri yang disetujui perwakilan pendemo.
Pada kesempatan itu, Yusir juga memerintahkan Dinas PUPR untuk segera melakukan peninjauan ulang kembali dengan berkoordinasi dengan kontraktor pemenang lelang sesuai prosedur yang berlaku. Hal ini menurut Yusri agar aspirasi masyarakat didengar sementara pembangunan nanti dapat tetap dilanjutkan tanpa masalah. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Peristiwa, GoNews Group |