Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
11 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
9 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
7 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
9 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
7 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waduh, Sudah Musim Hujan, Alat Pendeteksi Banjir Milik PLTA Koto Panjang Malah Digondol Maling

Waduh, Sudah Musim Hujan, Alat Pendeteksi Banjir Milik PLTA Koto Panjang Malah Digondol Maling
Kontrol panel alat peringatan banjir saat ditemukan di sungai, Minggu (21/10/2018).
Rabu, 24 Oktober 2018 19:25 WIB
BANGKINANG - Maling baterai ternyata tidak hanya menggarap tower operator seluler, tapi kini sudah merambah ke alat-alat vital yang dibutuhkan untuk kepentingan umum, seperti alat deteksi banjir milik PLTA Kotapanjang.

Alat pendeteksi banjir yang berada di Sungai Mangilang Desa Sopang Kecamatan Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumatera Barat itu diambil maling, Minggu (21/10/2018). Dalam aksinya, mereka hanya mengambil baterai lalu membuang panel kontrolnya ke sungai.

Manajer Pusat Listrik Unit Pembangkit Waduk Kotopanjang, Muhammad Rusdi mengatakan, maling mengambil baterai pada alat yang dinamakan Early Warning System itu, sedangkan komponen panel kontrolnya tidak ikut dicuri.

Menurut Rusdi, pengelola meminta bantuan kepada warga setempat untuk menjaga alat tersebut. Namun ia mengakui tidak mungkin menjaga alat tersebut 24 jam.

''Jam setengah 11 malam (Sabtu) masih ada. Paginya (Minggu) nggak ada lagi," kata Rusdi. Akibat pencurian ini PLN rugi Rp 250 juta karena perangkat tersebut tidak bisa digunakan lagi. Peristiwa ini sudah dilaporkan ke Kepolisian Sektor Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumatera Barat. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tribunpekanbaru.com
Kategori:Peristiwa, Riau, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/