Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
17 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
17 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
17 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
17 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
17 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
17 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tahun Depan, APBD Riau Hanya Tinggal Sekitar Rp8,1 Triliun

Tahun Depan, APBD Riau Hanya Tinggal Sekitar Rp8,1 Triliun
Kamis, 25 Oktober 2018 12:42 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2019 diperkirakan hanya tinggal sekitar Rp8,1 triliun. Jika dibandingkan dengan APBD tahun ini yang mencapai Rp10,09 triliun lebih, artinya tahun depan akan terjadi penurunan sekitar 20 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi mengatakan, bahwa angka Rp8,1 triliun itu diperoleh dari potensi pemasukan dari pendapatan daerah.

"Sekarang itu belanja harus berbasis pendapatan. Kalau dari sisi pendapatan diangka itu. Dan itu sudah maksimal. Kita tidak berharap banyak dari sektor pendapatan lain. Angka tersebut atas perkiraan Silpa nol persen hingga 50 persen," kata Sekdaprov Riau ini di Pekanbaru, Kamis (25/10/2018).

Hijazi menjelaskan, Pemprov Riau tidak mau ambil risiko dengan meningkatan angka belanja jika tidak mengacu pada potensi pendapatan. Hijazi juga mengaku bahwa angka Rp8,1 triliun itu mengabaikan potensi pendapatan dari dana transfer pusat dalam bentuk Dana Bagi Hasil (DBH). 

"Angka itu sudah kita kurangi dengan perkiraan kalau seandainya ada tunda salur DBH triwulan empat pada 2018. Harus seperti itu. Karena pengalaman kita di tahun 2018," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/