Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
21 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
7 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meski Dicurigai ada Kepentingan Politik, Pemerintahan Jokowi tak Boleh Larang Aksi Bela Tauhid

Meski Dicurigai ada Kepentingan Politik, Pemerintahan Jokowi tak Boleh Larang Aksi Bela Tauhid
Kamis, 01 November 2018 23:48 WIB
Penulis: C. Karundeng
JAKARTA - Koalisi Pemuda Islam menyesalkam langkah pemerintah yang mengusulkan agar aksi Bela Tauhid jilid II, Jumat (2/11) esok ditidakan. Pasalnya, hal itu sebagai bagian dari pengekangan berpendapat.

Ketua Gerakan Pemuda Islam Zulham Arief mengatakan, pemerintah harusnya memahami mereka.

"Saya analogikan. Ada satu keluarga yang dalam keadaan berduka mungkin gak bisa kita katakan 'mas berduka cukup tiga hari ya'," kata Zulham ditemui di Markas Bersama, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).

Dia ingin mengatakan, pembakaran bendera Tauhid adalah kedukaan bagi umat Islam. "Sepanjang aksinya masih dalam koridor hukum di Indonesia. Saya tak sepakat dan pemerintah gak berhak dong, kapan umat Islam harus turun ke jalan. Kalau masih sesuai koridor hukum ya silahkan saja," ungkap Zulham.

Dia juga mendesak agar pelaku pembakar bendera dihukum. "Siapapaun yang bersalah itu harua dihukum. Permasalah minta maaf ya kami maafkan," katanya.

Zulham pun mengimbau kepada peserta aksi besok untuk memahami pilihan politik orang lain. "Jangan karena terpancing egonya lalu muncul simbol dari masing-masing calon. Jadi semua harus menahan diri. Jadi besok harus ada pembelaan terhadap keyakinan bukan terhadap kelompok," tutur Zulham.

Aksi Bela Tauhid yang bakal digelar, Selasa (2/11) esok diharapkan tak ditunggangi kepentingan politik. Sebab, jika sampai dihubung-hubungkan dengan kepetingan Pilpres atau Pemilu, maka sama saja merusak perjuangan Islam.

Aksi menolak politisasi Aksi Bela Tauhid ini didukung oleh beberapa gerakan Islam seperti Gerakan Pemuda Islam (GPI), Forum Syuhada Indonesia (FSI), Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ), Pelajar Islam Indonesia (PII), Forum Islam Satu (FIS), Forum, Penegak Pancasila (FPP), Perempuan Milenial Indonesia (PERMISI), dan Forum Alumni Afganistan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/