Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
18 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
18 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
18 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
18 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
18 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dianggap Hanya untuk Mendulang Rupiah, ITW Desak Kapolri Hentikan Operasi Zebra, Simpatik dan Patuh Jaya

Dianggap Hanya untuk Mendulang Rupiah, ITW Desak Kapolri Hentikan Operasi Zebra, Simpatik dan Patuh Jaya
Ilustrasi.
Senin, 05 November 2018 13:54 WIB
Penulis: C. Karundeng

JAKARTA - Indonesia Traffic Watch (ITW) mendesak Kapolri untuk menghentikan operasi Zebra, Simpatik dan Patuh Jaya yang di gelar oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Ketua Presidium ITW Edison Siahaan mengaku, kegiatan itu tidak memberikan dampak signifikan terhadap upaya mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas dan juga hanya untuk menghabiskan angggaran Polri saja.

"Bahkan potensi menuai kecurigaan  bahwa ketiga operasi yang rutin digelar setiap tahun itu hanya untuk mendulang rupiah dari denda tilang untuk meningkatkan target pendapatan negara bukan pajak (PNBP)," kata Edison Senin (5/11).

Bila terus dilaksanakan, lanjut Edison tentu akan menggerus kepercayaan masyarakat terhadap Polri. ia pun menilai operasi Zebra yang digelar sejak, hasilnya tidak berbeda jauh dengan lima hari hasil  Operasi Zebra 2017. "Jumlah yang ditilang lima hari operasi zebra 2018 sebanyak  38.703 sedangkan priode 2017 sebanyak 44.574. Begitu juga jumlah pelanggar yang ditindak dari sisi profesi didominasi karyawan swasta yaitu sebanyak 21.565 dan priode 2017 sebanyak 27.657," ucap dia.

Kemudian disusul pelajar dan mahasiswa serta sopir. Sedangkan jumlah pelanggar sesuai golongan SIM di rajai oleh pengendara roda dua dengan SIM C sebanyak 9.709 dan priode 2017 sebanyak 21.611. Ironisnya, tambah Edison jumlah pelanggar yang ditindak tidak memiliki SIM jauh meningkat dari 2017 sebanyak 9.922 menjadi 21.268 pada priode lima hari operasi zebra 2018.

"Atas data tersebut, ITW menilai operasi zebra, patuh dan Simpatik seharusnya di evaluasi dan dihentikan. Untuk apa melakukan kegiatan bahkan dijadikan rutin setiap tahun tetapi tidak memberikan manfaat yang seimbang dengan anggaran maupun waktu yg digunakan maupun tujuan yang akan dicapai," tegas dia.

ITW menyarankan lebih baik dan efektif polri meningkatkan kualitas program keamanan lalu lintas yang terkesan dilaksanakan seadanya seperti Polsanak, Patroli Keamanan Sekolah, Cara Aman Sekolah dan lain lain. Begitu juga program keselamatan yang seperti mati suri diantaranya Police Goes to Campus, Taman Lalu lintas maupun Global Road Safety Partnership Action.

"Seharusnya sosialisasi program keamanan dan keselamatan itu dilakukan Polri dengan melibatkan masyarakat secara langsung bukan menjadikan masyarakat hanya sebagai penonton. Apabila program itu secara langsung melibatkan elemen masyarakat dari mulai yang kecil hingga kelompok yang lebih besar, akan menimbulkan rasa memiliki masyarakat," tuka dia.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/