Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
23 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
17 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
18 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
22 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
12 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meski Defisit Anggaran, Beasiswa Pendidikan Bagi Pelajar Kurang Mampu di Riau Tetap Disalurkan

Meski Defisit Anggaran, Beasiswa Pendidikan Bagi Pelajar Kurang Mampu di Riau Tetap Disalurkan
Rabu, 14 November 2018 21:21 WIB
Penulis: Nyimas Naima Azzuhra
PEKANBARU - Meski dalam kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang mengalami masalah defisit, Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Noviwaldy Jusman mengatakan, bahwa penyaluran beasiswa bagi pelajar/mahasiswa kurang mampu yang berprestasi tidak akan terganggu.

"Setiap tahun ada alokasi untuk beasiswa, kita fokus pada siswa kurang mampu yang berprestasi," ujarnya di Pekanbaru, Rabu (14/11/2018).

Politisi yang akrab disapa Dedet ini juga menambahkan, bahwa beasiswa untuk mahasiswa S2, akan dikurangi tergantung kapasitas dan latar belakang penerimanya. Sehingga tidak ada lagi bantuan pendidikan yang tidak tepat sasaran.

"Untuk S2 akan dikurangi, tapi tetap ada. Tidak mungkin kita beri beasiswa ke pegawai dan pejabat yang lanjut S2," tambahnya lagi. 

Untuk meminimalisir penyelewengan beasiswa, lanjut Dedet, penerimaan bantuan pendidikan ini akan dibuat transparan via online. Sehingga siapa saja bisa melihat latar belakang dan kualifikasi penerimanya. 

"Penerima beasiswa akan bisa dilihat, seperti apa keluarganya, nilainya berapa, kemampuannya bagaimana. Semua bisa tahu," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/