Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
12 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
13 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
12 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kerap Dicemooh, Penyanyi Tunanetra Asal Kepulauan Meranti Tetap Pantang Menyerah

Kerap Dicemooh, Penyanyi Tunanetra Asal Kepulauan Meranti Tetap Pantang Menyerah
Kamis, 15 November 2018 21:18 WIB
Penulis: Nyimas Naima Azzuhra
PEKANBARU - Keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi seseorang untuk terus berkarya dan pantang menyerah dalam menjalani kehidupan. Setiap manusia telah diciptakan Tuhan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. 

Seperti kisah Wahid, seorang penyanyi tunanetra asal Kepulauan Meranti yang sehari-harinya mencari Rupiah dengan bernyanyi dari panggung ke panggung. Pria berusia 46 tahun ini mengaku, bahwa bernyanyi adalah hobinya sejak kecil.

Memiliki keterbatasan, Wahid mengaku kerap dicemooh dan diremehkan oleh sebagian orang. Bahkan, ada yang enggan mengundangnya bernyanyi dalam sebuah acara karena tidak bisa melihat.

"Saya sering tidak menyanyi, orang yang punya hajatan tidak mau mengundang karena saya tidak bisa melihat," ujarnya ketika berbincang-bincang dengan GoRiau.com di Pekanbaru, Kamis (15/11/2018).

Dikatakan Wahid, bahwa ia kehilangan fungsi penglihatannya ketika berumur 7 tahun. Saat itu, matanya terkena getah pohon, sehingga sejak saat itu ia tidak bisa melihat lagi.

Meskipun tidak bisa melihat, Wahid terus mengasah bakat bernyanyinya dan belajar memainkan alat-alat musik yang ia bisa. Tanpa lelah, ia berusaha hingga akhirnya mahir menggunakan gitar, keyboard, dan seruling.

Hingga berumur hampir setengah abad, Wahid mengaku masih akan terus berusaha menjadi penyanyi profesional. Dengan keterbatasannya, ia mencoba meraih impiannya dengan mengikuti audisi D'Academy Indosiar Februari 2019 mendatang.

"Saya mau ikut audisi D'Academy, meraih cita-cita dan bertemu dengan penyanyi idola saya, Rhoma Irama dan Rita Sugiarto," jelasnya.

Jika lolos audisi dan menjadi penyanyi terkenal, lanjut Wahid, ia ingin menggunakan uang yang didapat untuk operasi mata. Harapan inilah yang terus dijaganya agar suatu saat nanti, ia bisa kembali melihat indahnya warna warni dunia. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/