Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
20 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
21 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
15 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
3 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Warga Tanjung Kampar Khawatir Rumahnya Terseret ke Sungai Akibat Pertambangan Galian C

Warga Tanjung Kampar Khawatir Rumahnya Terseret ke Sungai Akibat Pertambangan Galian C
Pertambangan galian C yang tak jauh dari rumah warga Desa Tanjung
Kamis, 15 November 2018 19:59 WIB
Penulis: Syawal Jose
BANGKINANG - Warga Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kampar, Riau yang bermukim di pinggir Sungai Kampar mengeluh akibat aktifitas pertambangan galian C yang tak jauh dari rumah mereka.

Mereka khawatir akibat galian C membuat longsor di pinggir rumah, karena itu, mereka meminta kepada aparat desa mencarikan solusi agar usaha galian C tersebut dihentikan.

"Maaf sebelumnya, nanya untuk aparat desa, bagimana caraya penggalian (Galian C, red) dibawah rumah kami, apakah bisa diberhentikan? Kalau tidak, rumah kami akan masuk ke sungai," kicau warga Yosi Wahana, Kamis (15/11/2018).

Selain itu ia merasa terganggu dengan suara alat berat yang mengeruk memasukkan batu ke dalam mobil truk maupun mobil truk yang bolak balik yang tidak jauh dari rumahnya tersebut.

"Kami yang dekat dari sini juga merasa terganggu mendengar alat berat bekerja siang dan malam. Jadi sekali lagi tolong dicarikan solusi oleh aparat desa," tegasnya.

Yosi menambahkan, keberadaan usaha galian C tersebut hanya membuat pihak lainnya teraniaya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/