Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
24 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
20 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
6
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Penerimaan 11 Pajak di Bapenda Pekanbaru Sudah Lebih 50 Persen

Penerimaan 11 Pajak di Bapenda Pekanbaru Sudah Lebih 50 Persen
Jum'at, 16 November 2018 19:16 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru berhasil menyerap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp441 miliar dari 11 jenis pajak yang ada. Jumlah tersebut sudah melebihi 50 persen dari target yang ditentukan, yakni Rp799 persen.

Hal itu diungkapkan Kepala Bapenda Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Jumat, (16/11/2018). Menurutnya, jumlah terbesar didapat Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTP), sedangkan pajak terkecil didapat dari walet.

"Sampai hari ini, serapan PAD kita sudah Rp441 miliar. Serapan paling besar berasal dari pajak BPHTB, yakni Rp122 miliar. Sedangkan yang paling kecil berasal dari walet sebesar Rp16 juta," ujarnya.

Zulhelmi menambahkan, pendapatan dari pajak walet ini dikarenakan kurang maksimalnya pengelolaan sektor ini. Selain itu, dikarenakan jumlah walet semakin berkurang dan harganya pun tidak menentu.

"Kita belum menggarap sektor ini dengan maksimal, dan harganya juga tidak menentu. Tapi kita sudah pasang 105 unit Taping Box hingga kini, dengan demikian kita harap pengusaha bisa jujur dan mendongkrak PAD," ujarnya lagi.

Sementara itu, terkait apakah target PAD akan tercapai, Zulhelmi mengatakan kemungkinannya akan tercapai sekitar Rp500 miliar lebih saja. Meskipun begitu, pihaknya akan terus bekerja untuk menarik potensi pajak semaksimal mungkin. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/