Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
22 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
17 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
17 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
22 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
11 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dituding Prioritaskan Pengecer, Ini Jawaban Pemilik Pangkalan di Pematang Jaya

Dituding Prioritaskan Pengecer, Ini Jawaban Pemilik Pangkalan di Pematang Jaya
Senin, 19 November 2018 23:59 WIB
Penulis: Jefri Hadi
RENGAT - Tidak hanya di Kelurahan Pematang Reba, kongkalikong pengusaha pangkalan gas elpiji 3 kg juga terjadi di Desa Pematang Jaya, Kecamatan Rengat Barat, Indragiri Hulu, Riau.

Berdasarkan temuan GoRiau.com di lapangan, pengusaha pangkalan gas elpiji 3 kg, Neri Candra Dewi, yang ada di Dusun Sungai Gaung II, Desa Pematang Jaya itu, dinilai lebih mementingkan menjual gas pada para pengecer.

Terlihat, begitu gas masuk di pangkalan Neri Candra Dewi yang merupakan binaan PT Agen Tandano Alam Jaya itu, beberapa pengecer yang menggunakan mobil dan motor langsung membeli gas dalam jumlah banyak yang nantinya akan dijual di warung pengecer.

Tidak hanya itu, penerapan harga jual gas bersubsidi pemerintah itu, juga melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi), yakni Rp18.500, dari HET untuk Inhu yang telah ditetapkan sebedar Rp18.050.

Ketika hal itu dipertanyakan GoRiau.com pada pemilik pangkalan, Neri membantah keras hal itu. Neri berdalih menjual gas sudah sesuai dengan ketentuan.

"Kami tidak menjual pada pengecer. Dan yang memuat ke mobil ini adalah warga yang menitip. Begitu juga masalah harga,  kami sudah menjual sesuai HET", bantah Neri.

Sementara itu, warga setempat yang namanya minta tidak disebutkan, dengan tegas meminta pihak dinas terkait dan Pertamina untuk menindak tegas para pengusaha nakal tersebut. 

"Jika sudah masuk ke pengecer, tentu harga jualnya jauh lebih mahal dan bervariasi, bahkan mencapai angka Rp25.000 hingga Rp30.000", singkatnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/