Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
17 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
18 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
17 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
18 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
19 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
17 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pelabuhan tak Resmi di Riau Jadi Pintu Masuk Narkoba

Pelabuhan tak Resmi di Riau Jadi Pintu Masuk Narkoba
Salah satu pelabuhan di Riau (int)
Rabu, 21 November 2018 14:32 WIB
PEKANBARU - Banyak pelabuhan kecil yang tidak resmi di pesisir pantai di wilayah Riau kerap dijadikan pintu masuk bagi pengiriman narkoba dari negara tetangga ke wilayah Indonesia.

Demikian disampaikan Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Riau AKBP Andri di Pekanbaru, Riau, Rabu (21/11/2018).

Dikatakanya, sedikitnya ada 29 pelabuhan kecil di sepanjang pesisir pantai Riau yang memiliki panjang garis pantai mencapai 370 mil. Di pelabuhan itu, kapal-kapal kecil bisa langsung berlabuh di rumah-rumah penduduk.

''Banyak kapal kecil bisa sandar langsung ke rumah-rumah penduduk, ini kendala bagi kami,'' kata AKBP Andri dalam konferensi pers, di Pekanbaru, Riau, Rabu.

Andri menambahkan narkoba yang dikirim melalui pelabuhan-pelabuhan itu kerap berasal dari negara Malaysia.

''(Paket narkoba) dari Muar, Malaka, Batu Pahat, Port Klang, Port Dickson. Masuk ke Dumai, Bengkalis, Meranti. Terus masuk lagi ke Dumai kotanya, lalu Sungai Apit, ke Pekanbaru. Tapi ada juga dari Dumai, langsung dibawa ke Padang, Palembang, Lampung, Jakarta," katanya.

Dari sejumlah kasus narkoba yang berhasil diungkap, para pelaku sengaja memanfaatkan nelayan setempat sebagai kurir.

Untuk menjaga keamanan mereka, proses pengiriman narkoba melibatkan pihak-pihak yang tidak saling mengenal satu sama lain.

"Rata-rata memanfaatkan nelayan setempat. Sistemnya terputus. Tidak saling mengenal, tidak tahu siapa yang menghubungi," katanya.

Untuk mengantisipasi masuknya paket narkoba dari negara lain, Polda Riau pun berupaya meningkatkan kerja sama dengan sejumlah polda lain diantaranya Polda Sumsel, Polda Jambi, Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:antaranews.com
Kategori:Hukum, Riau, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/