Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
22 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
22 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
16 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
5 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia, Polres Bengkalis Dalami Misteri Penemuan 8 Mayat di Perairan Selat Malaka

Berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia, Polres Bengkalis Dalami Misteri Penemuan 8 Mayat di Perairan Selat Malaka
Senin, 03 Desember 2018 10:37 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
PEKANBARU - Penemuan beberapa mayat di perairan Selat Malaka tepatnya disepanjang perairan antara Rpat Utara hingga Pambang, Bengkalis, menjadi misteri pihak kepolisian. Saat ini Polres Bengkalis, Riau sedang berkoordinasi dengan kepolisian Kerajaan Malaysia untuk pengungkapan.

Mayat itu ditemukan nelayan Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Sebagian besar mayat ada yang terlungkup dan terlentang. Bahkan kondisinya sudah membusuk dan sulit dikenali. Identitas mereka juga tidak ditemukan, hanya 3 orang yang mengantongi KTP. Posisi antara satu mayat dengan lainnya tidak jauh.

‎Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan mengatakan, pihaknya belum berani berspekulasi terkait temuan mayat itu apakah korban kapal tenggelam atau kasus pembunuhan. Pihaknya perlu melakukan pendalaman.

"Kita berkoordinasi dengan pihak Polisi Diraja Malaysia untuk mengungkap temuan ini," kata Andrie, Senin (3/12).

Meski telah mendapat informasi adanya dugaan kapal tenggelam yang berisi belasan orang di Selat Malaka, Arie tak mau terburu-buru menyimpulkannya. Dia juga tidak menelan mentah-mentah ‎informasi tersebut.

"Semua jenazah kita bawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk diotopsi. Kita masih menunggu hasilnya. Kalau penyebabnya masih kita dalami," kata Andrie.

Menurut informasi, mayat tersebut merupakan sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berangkat dari Malaysia menuju Pelabuhan Rupat. Mereka diduga berlayar secara ilegal dengan kapal nelayan. Namun, informasi tersebut masih didalami polisi.

Sementara itu, Kasubbid Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto mengatakan 8 jenazah tersebut diperkirakan sudah lebih dari sepekan mengambang di laut. Itu dilihat dari kondisi mayat yang sebagian sudah membusuk.

"Estimasinya mayat itu sudah lebih dari 1 minggu‎, karena dilihat dari kondisinya cocok," kata Supriyanto.

Bahkan tim Disaster ‎Victim Identification Polda Riau mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi 8 jasad itu. Sebab, kondisi mayat sebagian membusuk dan sidik jari juga tidak bisa diambil.

"Sulit dikenali wajahnya, sidik jari juga tidak bisa diambil karena sebagian besar kondisi mayat telah membusuk‎," kata Suproyanto.

Langkah terakhir yang akan dilakukan tim medis tersebut yaitu dengan cara mengambil sampel DNA dan susunan gigi jenazah.

"Ini langkah te‎rakhir. Kita juga temukan data sekunder seperti propertis dan medis. Bisa luka bekas operasi, tato dan lainnya," ucap Supriyanto.

Adapun tiga jenazah yang sudah diidentifikasi yaitu Ujang Chaniago (48), warga asal Lubuh Nyiur, Dusun V Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Kedua, Mimi Dewi (32), warga Jalan Lansano Kelurahan Taratak, Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Dan ketiga, Maya Karina (37), warga asal Desa Mentikan ‎Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

"Untuk korban yang sudah diidentifiksai sudah dijemput keluarga masing-masing," pungkas Supriyanto. (gs1)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/