Dikatakan Pejabat Pembuat Komitman (PPK) Pembangunan Irna RSUD Selasih, Budiaman, tidak maksimalnya pembangunan proyek kesehatan tersebut lantaran terkendala oleh beberapa hal.
"Memang kendalanya mereka tidak bisa bekerja karena hujan. Di lokasi juga tidak bisa masuk alat berat," ujarnya, dikonfirmasi GoRiau, Senin (3/12/2018).
Budiaman mengungkapkan, pihaknya sudah melayangkan surat teguran sebanyak dua kali kepada PT Satria Multi Lestari, selaku kontraktor.
"Teguran sudah dua kali kita layangkan. Kalau yang ketiga itu sudah pasti pustus kontrak. Teguran kedua ini karena kondisi sudah kritis," paparnya.
Dilanjutkan Budiaman, terkait penambahan masa kerja pihaknya akan menunggu keputusan MK dan TP4D. Terkait pemutusan kontrak, harus ada keterangan dari MK dan TP4D.
"Kalau soal itu kita nunggu keputusan MK dan TP4D, bisa gak dilakukan penambahan waktu. Kalau memang kondisi tak mungkin kenpa juga kita paksakan," tandasnya.
Diungkapkannya, terkait pembayaran saat ini sedang dalam proses audit. Pencairan sedang dalam proses, namun sebelumnya sudah ada DP sebesar 20 persen dari nilai kontrak di bulan Agustus lalu.
"Apakah ada kelebihan bayar atau mereka mengembalikan, nanti akan dilakukan audit dulu," pungkas Budiaman.
Amatan media ini di lokasi, tidak terlihat adanya aktivitas para pekerja. Terlihat slop pondasi banyak yang belum di cor. Disisi lainnya, meski kerangka tiang sudah dipasang mal, tapi belum dilakukan pengecoran. ***
